RIAU24.COM - Bumi kini tak lagi hanya memiliki empat musim, dengan aktivitas manusia yang menambah dua musim baru dalam siklus tahunan, demikian pernyataan para ilmuwan.
Musim-musim tersebut adalah 'musim kabut asap' dan 'musim sampah', yang telah merusak sistem ekologi dan mengancam akan menimbulkan lebih banyak kerusakan di tahun-tahun mendatang.
Kejadian-kejadian baru yang aneh ini juga berdampak buruk bagi kesehatan masyarakat, kehidupan laut, dan pada dasarnya seluruh ritme planet kita.
Musim kabut asap telah menjadi kejadian rutin di Asia Tenggara dan beberapa wilayah lain, seperti India.
Setiap tahun, asap tebal menyelimuti wilayah tersebut, mengandung bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan manusia.
Kualitas udara telah menjadi perhatian yang meluas di belahan dunia ini.
Penyebab utama musim kabut asap adalah kebakaran yang sengaja dilakukan untuk membersihkan lahan pertanian.
Tidak hanya di India, kebakaran besar-besaran juga telah dilaporkan di negara-negara seperti Indonesia dan Malaysia.
Pemanasan global juga telah memperpanjang musim kebakaran hutan di wilayah seperti California, di mana musim kebakaran hutan kini berlangsung dari musim semi hingga Desember.
Musim sampah di pantai di Asia Tenggara
Musim sampah terjadi dari Desember hingga Maret di negara-negara seperti Indonesia, terutama Bali, Filipina, dan Thailand.
Hal ini disebabkan oleh pergeseran angin muson, yang menyebabkan arus laut membawa sampah plastik dalam jumlah besar ke pantai.
Gundukan sampah sangat besar dan telah menjadi begitu umum sehingga penduduk setempat sekarang tahu persis kapan mereka akan mulai muncul.
Musim sampah yang serupa juga terjadi di sepanjang Pantai Timur AS, di mana Arus Teluk mendorong puing-puing yang mengapung di laut menuju Florida dan Carolina.
Kejadian ini sebagian besar dilaporkan sekitar musim panas.
Penelitian ini dilakukan oleh para ilmuwan dari London School of Economics and Political Science.
Mereka mengatakan bahwa musim kabut asap biasanya dimulai di Asia Tenggara pada bulan Juni dan berlangsung hingga September.
Awan asap beracun tersebut bergerak ke Singapura, Thailand, dan negara-negara lain di luar mereka.
Musim kabut asap di Asia dan AS
"Pembakaran lahan gambut tropis yang meluas di wilayah Malaysia dan Indonesia kini dianggap sebagai peristiwa tahunan di Asia Tenggara khatulistiwa, yang berdampak pada kesehatan dan mata pencaharian jutaan orang," kata para peneliti.
Selain Asia Tenggara dan India, langit berkabut juga menyelimuti wilayah timur laut AS, dengan laporan terbaru pada akhir pekan di New York dan New Jersey, di mana masyarakat diperingatkan tentang kualitas udara yang buruk dan diminta untuk tetap di dalam ruangan.
Para peneliti memperingatkan bahwa kabut asap akan terus menyebar di AS seiring musim kebakaran hutan di seluruh Amerika Utara yang semakin panjang dan panas.
Sementara itu, musim polusi laut juga muncul, secara harfiah, seperti yang diamati di pantai-pantai Bali, Indonesia, demikian bunyi studi tersebut.
Di Bali, sampah plastik yang mengapung, baik yang tersapu dari daratan oleh hujan deras maupun yang dibuang ke laut, tertiup oleh angin muson yang kencang ke pantai-pantai selatan provinsi pulau tersebut dari Desember hingga Maret.
Musim-musim yang menghilang
Penempatan musim juga telah berubah, dan beberapa musim tradisional juga telah lenyap, kata para peneliti.
Wilayah seperti Andes dan Pegunungan Rocky kekurangan salju, sehingga mereka menjadi tuan rumah olahraga musim dingin.
Burung laut seperti kittiwake tidak kembali ke timur laut Inggris untuk berkembang biak pada waktu biasanya.
Kemudian ada perubahan aritmik, yang berarti bahwa musim semi dan musim panas telah bergeser secara tidak sinkron, dengan satu datang lebih awal dan yang lainnya memanjang lebih lama dari biasanya.
(***)