Keluarga Diplomat Kemlu Tak Terima Arya Dituding Bunuh Diri, Minta Polisi Lanjutkan Penyidikan

R24/zura
Keluarga Diplomat Kemlu Tak Terima Arya Dituding Bunuh Diri, Minta Polisi Lanjutkan Penyidikan. (X/Foto)
Keluarga Diplomat Kemlu Tak Terima Arya Dituding Bunuh Diri, Minta Polisi Lanjutkan Penyidikan. (X/Foto)

RIAU24.COM - Penyidik Polda Metro Jaya mengungkap kematian diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Pangayunan (ADP) tanpa keterlibatan orang lain. Pihak keluarga tidak percaya Arya Daru bunuh diri.

"Kami meyakini bahwa almarhum tidak seperti itu (bunuh diri)," kata kakak ipar ADP, Meta Bagus, kepada wartawan, dilansir detikJogja, Selasa (29/7/2025).

Terkait keyakinan apakah ADP menjadi korban pembunuhan, Bagus hanya mengungkapkan, semasa hidupnya, ADP berkelakuan baik.

"Oh, pertanyaannya frontal ya. Kalau mengenai keyakinan itu (ADP dibunuh) kan kami berkeyakinan bahwa sepanjang hidupnya itu almarhum baik dengan kita, itu yang bisa saya sampaikan," ujarnya.

Sedangkan apakah pihak keluarga berharap penyelidikan terhadap kematian ADP berlanjut, Bagus mengiyakannya.

"Betul (berharap penyelidikan dilanjutkan), karena tadi dari Dirreskrimum juga menyampaikan bahwa ini belum tuntas ya. Nah berarti kan masih ada hal-hal yang perlu didalami lagi oleh beliau-beliau para penyidik. Nah, itu nanti kita tunggu bersama bagaimana hasil terbarunya," ucapnya.

Meta berharap agar semua masukan dari keluarga, termasuk hal-hal yang dialami dan diketahui secara langsung, dapat ikut dipertimbangkan oleh penyelidik Polda Metro Jaya. Terlepas dari itu, ia mengaku percaya proses penyelidikan akan dijalankan dengan penuh tanggung jawab dan integritas.

"Bagi kami, Daru bukan hanya seorang diplomat atau aparatur negara. Ia adalah anak, suami, kakak, adik, dan sahabat yang kami sayangi. Semasa hidupnya, ia dikenal sebagai pribadi yang berdedikasi dan memiliki kepedulian tinggi terhadap
orang lain," ungkapnya.

Meta menyadari bahwa peristiwa ini menjadi perhatian publik. Maka itu, sebagai keluarga, ia ingin mendampingi proses ini dengan cara yang baik, terbuka, dan saling menghargai.

Meta juga mengajak awak media dan masyarakat luas untuk ikut mengawal jalannya proses ini dengan empati, informasi yang berimbang, dan sikap yang objektif. Dukungan masyarakat disebut sangat berarti, tidak hanya bagi keluarga, tapi juga dari masyarakat yang percaya bahwa keadilan adalah milik bersama.

"Kami percaya, pada waktunya nanti, kebenaran akan terungkap dengan terang dan membawa keadilan serta ketenangan bagi Daru, juga bagi kami yang ditinggalkan," terangnya.

Terakhir, keluarga almarhum Diplomat Muda Arya Daru ini menyampaikan terima kasih atas doa, perhatian, dan semua bentuk dukungan yang diberikan dari berbagai pihak.

Kepolisian memastikan Arya Daru meninggal dunia akibat bunuh diri. Penyebab kematian diplomat muda tersebut, adalah karena gangguan pernapasan akibat tertutupnya saluran napas bagian atas.

Hal ini disampaikan Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya, dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta. Kegiatan ini dihadiri Puslabfor serta Pusident Bareskrim Polri, Ditressiber, dokter forensik RSCM, Asosiasi Psikolog Forensik (Apsifor), serta Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi.

“Penyebab kematian korban adalah akibat gangguan pertukaran oksigen dari saluran pernapasan atas,” ujar Wira Satya, di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa, 29 Juli 2025.

Penyelidikan kasus kematian Arya Daru berlangsung selama tiga pekan. Korban ditemukan tewas di kamar indekosnya pada Selasa pagi, 8 Juli 2025. Saat ditemukan, wajah hingga kepala dalam kondisi terlilit lakban berwarna kuning.

(***) 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak