RIAU24.COM - Presiden Prabowo Subianto memerintahkan jajarannya mengakhiri pergerakan pengoplos beras.
"Saya telah minta Jaksa Agung dan polisi mengusut dan menindak pengusaha-pengusaha tersebut tanpa pandang bulu," pintanya dikutip dari inilah.com, Senin, 21 Juli 2025.
Menurutnya, kalangan pelaku banyak dari perusahaan besar.
Kalangan produsen beras itu seperti Wilmar Group, Food Station Tjipinang dan lainnya, meraup untung dengan cara menipu.
"Masih banyak permainan-permainan jahat dari beberapa pengusaha-pengusaha yang menipu rakyat. Beras biasa dibilang beras premium, harganya dinaikin seenaknya. Ini pelanggaran!" ujarnya.
"Saya dapat laporan kerugian yang dialami oleh bangsa Indonesia adalah seratus triliun tiap tahun. Seratus triliun tiap tahun. Berarti lima tahun seribu triliun. Ini kejahatan ekonomi yang luar biasa," ujarnya.
Sementara total potensi kerugian seharusnya bisa bermanfaat bagi bangsa jika dana sebesar itu bisa dikelola untuk program sosial.
"Anda bisa bayangkan seratus triliun kita bisa bikin apa. Mungkin kita hilangkan kemiskinan dalam lima tahun dengan seribu triliun itu," sebutnya.