PSI Disebuk Milik Keluarga Jokowi, Partai Terbuka Cuma 'Gimmick' Lawan PDIP

R24/zura
PSI Disebuk Milik Keluarga Jokowi, Partai Terbuka Cuma 'Gimmick' Lawan PDIP. (Tangkapan Layar)
PSI Disebuk Milik Keluarga Jokowi, Partai Terbuka Cuma 'Gimmick' Lawan PDIP. (Tangkapan Layar)

RIAU24.COM - Mantan Presiden Joko Widodo kembali menarik perhatian publik dengan pernyataan terbukanya yang mendukung penuh Partai Solidaritas Indonesia (PSI), partai yang kini kembali dipimpin oleh putra bungsunya, Kaesang Pangarep

Namun, klaim Jokowi bahwa PSI adalah “partai terbuka” justru kian digugat ketika Kaesang kembali terpilih sebagai Ketua Umum DPP PSI periode 2025–2030 dalam Kongres PSI di Graha Saba Buana, Solo, Sabtu (19/7).

Jokowi dalam pidatonya menegaskan bahwa PSI bukan partai keluarga. 

"Tidak ada kepemilikan elite, tidak ada kepemilikan keluarga," ujar Jokowi di hadapan ribuan kader PSI. 

Ia menyebut struktur kepemimpinan PSI berlandaskan konsep “Partai Super Tbk”, di mana setiap anggota partai disebut memiliki “saham” yang memberikan hak suara dalam memilih pemimpin partai secara elektronik (e-vote).

Namun, publik tetap mempersoalkan posisi Kaesang dan hubungan kekeluargaan yang jelas antara pimpinan partai dan mantan presiden dua periode tersebut. 

Direktur Indonesia Political Review (IPR), Iwan Setiawan, bahkan menyebut bahwa PSI telah berubah menjadi “partai keluarga Jokowi.”

“Dari semua rangkaian drama, sudah bisa dipastikan bahwa PSI akan kembali dipimpin oleh Keluarga Jokowi, dalam hal ini oleh Kaesang Pangarep bin Joko Widodo,” kata Iwan mengutip Inilah.com, Minggu (20/7).

Iwan menambahkan, terpilihnya kembali Kaesang tak bisa dilepaskan dari posisi istimewanya sebagai anak presiden. 

Ia bahkan memprediksi Jokowi akan segera masuk dalam struktur PSI sebagai Ketua Dewan Pembina atau posisi setara lainnya, meskipun Jokowi sendiri belum mengonfirmasi hal tersebut.

"Belum," jawab Jokowi singkat saat ditanya wartawan mengenai kemungkinan dirinya resmi bergabung dengan PSI, seusai menerima kunjungan Presiden Prabowo Subianto di kediamannya di Solo, Minggu malam (20/7).

Meski begitu, Jokowi tidak menyembunyikan dukungannya. 

“Saya akan full mendukung PSI. Bisa di depan, bisa di belakang, di tengah juga bisa,” ujarnya dalam pidato sesi Pesan Kebangsaan di hari pertama Kongres PSI. 

Ia pun memuji lambang baru PSI yang bergambar gajah, menyebutnya sebagai simbol kekuatan, kebijaksanaan, dan kecerdasan.

Dukungan itu disampaikan Jokowi tidak hanya secara simbolis. Ia mengklaim, keberhasilan PSI meraih 181 kursi DPRD pada Pemilu 2024 adalah bukti awal bahwa partai tersebut punya potensi besar. 

Jokowi bahkan percaya PSI akan menjadi kekuatan utama pada Pemilu 2029, dan semakin besar pada 2034. 

“Feeling saya akan mulai besar di 2034, dengan catatan mesinnya bekerja keras semua,” ucapnya.

Namun, bagi pengamat, konsep “Partai Super Tbk” yang diusung PSI masih dinilai sekadar gimmick. Iwan Setiawan menilai pendekatan itu belum cukup kuat untuk membuktikan keterbukaan partai secara substantif.

“Kalau konsep TBK hanya diukur dari metodologi pemilihan ketum, bagi saya itu belum bisa memenuhi syarat sebagai TBK. PSI harus punya penerapan yang komprehensif, tidak hanya e-voting sebagai simbol keterbukaan,” ujarnya.

Menurut Iwan, kelahiran PSI sejak awal memang dimaksudkan untuk melanggengkan pengaruh Jokowi setelah masa jabatannya sebagai presiden berakhir. 

“Pasca berkuasa 10 tahun, Jokowi harus punya partai agar tetap eksis dan punya kekuatan di kancah politik Indonesia,” ujarnya. 

Dengan partai sendiri, kata dia, Jokowi punya jalur politik untuk tetap relevan dan sekaligus melindungi anak serta menantunya yang kini juga terjun ke dunia politik.

Kritik tajam terhadap klaim netralitas PSI ini semakin menguat setelah proses pemilihan ketua umum melalui e-vote menempatkan Kaesang sebagai pemenang mengalahkan dua kandidat lain: Ronald A. Sinaga dan Agus Mulyono Herlambang. Proses itu berlangsung cepat dan disambut riuh para kader, sebagian besar di antaranya adalah loyalis Jokowi yang dikenal publik.

Hingga saat ini, Jokowi belum menjawab tegas apakah dirinya akan menjadi bagian struktural dari PSI. Namun, posisinya sebagai figur sentral yang secara terbuka menyatakan dukungan penuh, pidato dalam kongres, serta relasi biologis dengan ketua umum partai, menjadikan klaim “bukan partai keluarga” sulit dicerna publik tanpa skeptisisme.

Meski demikian, PSI kini memosisikan diri sebagai partai yang siap menjadi alternatif politik nasional dengan menggandeng kelompok muda dan menggunakan teknologi digital dalam pengambilan keputusan internal. Dalam narasi Jokowi, inilah diferensiasi utama PSI dibanding partai-partai lama.

Namun, sejarah politik Indonesia menunjukkan bahwa struktur dinasti dalam partai politik hampir selalu mengarah pada konsolidasi kekuasaan yang justru bertentangan dengan semangat demokratisasi. Waktu akan membuktikan apakah PSI akan tumbuh sebagai partai modern terbuka, atau sekadar kendaraan politik keluarga yang dibungkus jargon digital.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia terbaru periode 2025-2030 Kaesang Pangarep menjelaskan makna logo PSI gajah berkepala merah kepada Presiden Prabowo Subianto.

Logo PSI, yang sebelumnya berlambang bunga mawar, kini bertransformasi menjadi gajah berkepala merah dan badan hitam.

"Logo partai PSI kini resmi berubah menjadi gajah. Gajah adalah simbol kekuatan, kecerdasan, keteguhan dan solidaritas," kata Kaesang di hadapan Prabowo dan kader PSI saat penutupan Kongres PSI di Solo, Minggu (20/7).

"Sifat-sifat yang kami ingin tanamkan dalam diri setiap kader PSI, berpikir jernih, bergerak bersama, tidak mudah goyah, menghadapi tantangan zaman," lanjutnya.

Kaesang juga menjelaskan pemaknaan gajah dari sudut padang budaya Jawa dipandang sebagai lambang kekuatan yang besar, yang tenang, dan berwibawa.

"Dia tidak mudah terpancing, tidak gegabah, tetapi ketika bergerak, langkahnya membawa dampak yang besar," ujarnya.

Kaesang mengutip pepatah Jawa gajah alon nanging mantep, yang berarti gajah bergerak pelan namun mempunyai dampak yang besar dalam bertindak.

"Gajah memang berjalan pelan, namun mantap tidak tergoyahkan. Gajah juga dikenal sebagai mahkluk yang setiap pada kawanan, tidak meninggalkan sesamanya dalam situasi apa pun. Nilai ini sejalan dengan falsafah jawa rukun agawe santoso. Kerukunan lah yang menciptakan sejati," ucap Kaesang.

Respons Prabowo

Presiden Prabowo pada sesi terpisah memuji PSI karena "intel" partai itu tahu bahwa dirinya sangat mencintai gajah, sehingga memilih gajah sebagai simbol baru partainya untuk menggantikan logo lamanya, bunga mawar.

"Saya tidak mengerti intelnya bagus sekali. Jadi PSI ini kok bisa membaca isi hatinya Presiden RI," kata Prabowo disambut sorak peserta kongres.

"Ini saya tidak ngarang, banyak yang dekat sama saya tahu betapa salah satu binatang yang paling saya sayang adalah gajah. Hu, hu, hu, hu.... Ini benar, atau tidak siapa itu, mantan-mantan sekpri (sekretaris pribadi, red.) saya semua benar kan? Kalau kamu yang sudah pernah ke Hambalang, di perpustakaan saya itu lambangnya semua itu gajah," lanjut Prabowo.

Prabowo bercerita mengenai keputusannya menyerahkan 90 ribu hektare lahan konsesi hutan tanaman industri (HTI) miliknya untuk konservasi gajah di Aceh bekerja sama dengan organisasi konservasi satwa World Wildlife Fund (WWF), yang saat ini salah satu pembinanya adalah Raja Inggris Charles III.

Keputusannya itu pun bermula saat Prabowo didatangi sejumlah utusan WWF. Utusan WWF itu meminta kesediaan Prabowo untuk menyerahkan lahan konsesi HTI milik Prabowo seluas 10.000 hektare kepada WWF untuk dikelola sebagai kawasan perlindungan dan konservasi gajah.

Prabowo menyebut dirinya mengabulkan permintaan WWF, tetapi tidak 10.000 hektare, melainkan 20.000 hektare lahan akan diserahkan untuk menjadi kawasan konservasi gajah.

"Cerita (pertemuan dengan utusan WWF) ini sampailah kepada Raja Charles Ke-3 di Inggris, karena Beliau sangat concern terhadap perlindungan alam dan satwa, flora, dan fauna. Beliau tulislah surat ke saya, diantar oleh Duta Besar Inggris. Di ruangan (kerja) saya di Istana Merdeka, Duta Besar Inggris menyampaikan surat dari Raja, yang menyampaikanlah terima kasih atas dukungan saya, dan sebagainya. Begitu saya baca surat dari Raja Charles, saya sampaikan ke Duta Besar, memang dari konsesi yang saya kuasai saya serahkan 20.000 hektare, tetapi karena surat dari Raja Charles ini, saya ambil keputusan sekarang, saya serahkan 90.000 hektare untuk kawasan perlindungan," kata Presiden Prabowo.

Di atas podium, Prabowo kemudian langsung memerintahkan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi dan Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, yang turut hadir dalam acara kongres, untuk segera memproses alih fungsi lahan konsesi HTI milik Prabowo itu menjadi kawasan konservasi gajah.

"Ini saya jelaskan karena saudara telah memilih gajah sebagai lambang saudara, berarti semua kader PSI harus jadi aktivis melindungi gajah, karena gajah masih terancam, mereka diburu untuk gadingnya, walaupun sudah dilarang, kemudian habitat mereka semakin terjepit," kata Presiden Prabowo.

(***) 
 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak