RIAU24.COM - Presiden Prabowo Subianto mengaku memiliki keinginan mendirikan Fusi Partai Politik.
"Apa ujungnya kita ini semua fusi aja ya jadi satu partai gimana itu?" ujarnya di acara Penutupan Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Solo, Minggu 20 Juli 2025.
Meskipun seperti itu, Prabowo langsung membantah ide tersebut.
Menurutnya, pembentukan fusi partai tidak mencerminkan semboyan negara Bhinneka Tunggal Ika.
"Enggak boleh, enggak boleh. Nanti enggak demokratis. Enggak apa-apa, kita bhinneka tunggal Ika, kita beberapa-beda tapi kita bersatu dalam cinta tanah air," ujarnya.
Menurutnya, berbagai parpol yang ada di Indonesia harus berkompetisi dengan baik.
Terpenting, tujuan semua parpol tetap mengabdi kepada bangsa dan masyarakat Indonesia.
"Kita kompetisi baik boleh dan harus, kompetisi kita bersatu mengabdi kepada bangsa dan rakyat Indonesia," ujarnya.
"Saudara-saudara ini demokrasi Indonesia yang sebenarnya bukan demokrasi gonta-gontokan bukan demokrasi caci maki bukan demokrasi mencari-cari kesalahan, mencari-cari kelemahan. Kita mikul dhuwur mendhem jero (menjunjung tinggi budaya leluhur dan mengubur kesalahan pendahulu kita) saudara-saudara, itu demokrasi Indonesia," tutupnya.
Untuk diketahui, Fusi Partai Politik atau penyederhanaan (penggabungan) partai tahun 1973 merupakan kebijakan yang dibuat oleh Presiden Soeharto.
Tujuan Fusi Partai Politik atau Fusi Parpol sendiri adalah untuk menciptakan stabilitas politik kehidupan berbangsa dan bernegara.
Kebijakan Fusi Parpol dianggap sebagai syarat utama untuk mencapai pembangunan ekonomi Indonesia, dikutip dari kompas.com.