RIAU24.COM -Dalam ajang London Climate Action Week 2025 di hari kedua, Pemerintah Provinsi Riau mengadakan pertemuan penting dengan ART TRESS, lembaga terkemuka di bidang metodologi perhitungan karbon kredit
Pada diskusi ini menjadi langkah awal bagi Riau dalam memperkuat strategi penurunan emisi dam membuka peluang kerja sama di pasar karbon global.
ART, atau Architecture for REDD + Transactions, merupakan organisasi internasional yang menyediakan kerangka kerja dan standar untuk program REDD+ (Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation) di tingkat yurisdiksi.
Mereka mengembangkan standar TREES (The Environmental Excellence Standard for REDD+) sebagai sistem pemantauan, pelaporan, dan verifikasi hasil pengurangan emisi secara transparan dan terukur.
Dilansir dari akun Instagram Resmi @abdulwahid yang di upload pada Rabu (25/6) bahwa pertemuan ini di pimpin oleh Prof. Haruni dari Kementerian Kehutanan yang membahas penerapan metodologi perhitungan karbon di Riau dan potensi kolaborasi kedepannya.
Cristina Magerkurth, Direktur ART TREES, menyambut baik langkah Riau dan menilai kerja sama ini penting untuk mendukung agenda perubahan iklim.
Plt Kepala Bappeda Riau, Purnama Irawansyah, menyebutkan bahwa baseline karbon Riau saat ini mencapai 174 juta ton CO₂. Target pengurangan emisi sebesar 39% harus dicapai secara mandiri, dan 43% jika dibantu mitra internasional.
Gubernur Riau Abdul Wahid melihat peluang dari pasar karbon wajib dunia sebagai solusi atas keterbatasan anggaran daerah. Kredit karbon diharapkan menjadi sumber pendanaan baru bagi sektor lingkungan, kehutanan, hingga transportasi.
(sum)