RIAU24.COM - Aliansi Masyarakat Penyelamatan Gajah menggelar aksi unjuk rasa di depan gerbang Kantor Gubernur Riau sebagai bentuk dukungan terhadap Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH) dalam menyelamatkan kawasan hutan lindung Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), Kabupaten Pelalawan.
Aksi ini merupakan respons terhadap demonstrasi ribuan warga yang sebelumnya menolak upaya relokasi oleh Satgas PKH dari dalam kawasan TNTN.
Menurut Aliansi, keberadaan permukiman dan perkebunan ilegal di kawasan tersebut telah menyebabkan kerusakan serius terhadap habitat Gajah Sumatera yang semakin terancam punah.
Dalam orasinya, massa aksi menyampaikan sejumlah tuntutan kepada pemerintah dan Satgas PKH. Mereka mendorong penghentian seluruh aktivitas ilegal di TNTN, termasuk pembukaan lahan tanpa izin, penanaman sawit ilegal, dan praktik pembalakan liar.
Aliansi menilai langkah ini sejalan dengan komitmen Presiden Prabowo Subianto dalam menjaga kelestarian hutan dan lingkungan hidup.
Aliansi juga mendesak agar Satgas PKH segera menjalankan program pemulihan kawasan hutan yang rusak melalui mekanisme restorasi ekosistem yang transparan, partisipatif, dan berbasis masyarakat.
Penegakan hukum terhadap pelaku perusakan hutan dan perampasan kawasan konservasi harus dilakukan secara tegas, adil, dan tanpa kompromi, dengan melibatkan kerja sama erat bersama Polda Riau.
Patroli dan pengawasan terpadu di kawasan TNTN juga dinilai perlu ditingkatkan, dengan melibatkan masyarakat adat, lembaga konservasi, serta aparat penegak hukum.
Hal ini dianggap penting untuk mencegah terjadinya kembali pelanggaran di kawasan konservasi.
Selain itu, perlindungan terhadap Gajah Sumatera harus dijalankan secara komprehensif melalui penguatan koridor satwa, pengamanan habitat, serta program edukasi yang menyasar masyarakat sekitar kawasan.
Aliansi menyatakan bahwa aksi ini adalah bentuk kepedulian nyata masyarakat terhadap nasib hutan dan satwa liar, serta dukungan terhadap upaya penyelamatan lingkungan hidup yang lebih berkelanjutan di Provinsi Riau.
(hnm)