RIAU24.COM -Serangan militer Amerika ke tiga situs nuklir Iran akhir pekan lalu dilaporkan tidak menghancurkan komponen inti program nuklir negara tersebut.
Menurut penilaian awal intelijen AS yang dijelaskan oleh tiga orang yang diberi pengarahan tentang laporkan tersebut, serangan yang direstui Donald Trump itu hanya menundanya selama beberapa bulan.
Dilansir dari CNN, Rabu (25/9), penilaian dibuat oleh Badan Intelijen Pertahanan (efense Intelligence Agency/DIA).
Salah satu sumber menyebut laporan awal ini berdasarkan pada penilaian kerusakan pertempuran yang dilakukan oleh Komando Pusat AS setelah serangan AS.
"Analisis kerusakan pada situs dan dampak serangan terhadap ambisi nuklir Iran masih berlangsung, dan dapat berubah seiring dengan tersedianya lebih banyak informasi intelijen," demikian dikutip dari laporan CNN.
Temuan awal tersebut bertentangan dengan klaim berulang Presiden Donald Trump bahwa serangan tersebut "benar-benar dan sepenuhnya menghancurkan" fasilitas pengayaan nuklir Iran.
Dua orang yang mengetahui penilaian tersebut mengatakan persediaan uranium yang diperkaya milik Iran tidak dihancurkan.
Salah satu orang mengatakan sejumlah sentrifus di dalam fasilitas nuklir Iran sebagian besar "utuh."
"Jadi penilaian (DIA) adalah bahwa AS menunda mereka mungkin beberapa bulan, paling lama," kata sumber tersebut.
(***)