Hamas: Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Diintensifkan

R24/tya
Asap mengepul selama serangan Israel di sebelah timur kota Jabalia di Jalur Gaza utara pada 22 Juni 2025 /AFP
Asap mengepul selama serangan Israel di sebelah timur kota Jabalia di Jalur Gaza utara pada 22 Juni 2025 /AFP

RIAU24.COM - Seorang pejabat senior Hamas mengatakan kepada AFP pada hari Rabu (25 Juni) bahwa negosiasi untuk gencatan senjata di Gaza antara Israel dan kelompok militan Palestina telah meningkat dalam beberapa jam terakhir dengan negara-negara mediator.

"Komunikasi kami dengan para mediator di Mesir dan Qatar tidak berhenti dan semakin intensif dalam beberapa jam terakhir," kata Taher al-Nunu.

Ia menambahkan bahwa kelompok itu belum menerima proposal baru untuk mencapai kesepakatan guna mengakhiri perang, yang telah berlangsung selama 21 bulan.

Beberapa jam sebelumnya, Presiden AS Donald Trump juga mengisyaratkan bahwa kemajuan telah dicapai dalam diskusi tersebut.

Trump pada hari Rabu mengatakan bahwa ia yakin kemajuan besar tengah dicapai dalam negosiasi untuk mengakhiri konflik antara Israel dan Hamas di Gaza.

"Saya pikir kemajuan besar tengah dicapai di Gaza, saya pikir karena serangan yang kita lakukan ini," kata Trump.

Presiden AS juga mengisyaratkan bahwa serangan AS terhadap Iran di tengah ketegangan baru-baru ini di Timur Tengah dapat berdampak positif di kawasan tersebut.

Setelah gencatan senjata diumumkan antara Israel dan Iran pada hari Selasa (24 Juni) setelah 12 hari konflik, kepala militer Israel mengatakan bahwa fokus Tel Aviv sekarang akan beralih kembali ke Gaza dan memerangi Hamas.

"Kini fokusnya beralih kembali ke Gaza untuk membawa pulang para sandera dan membubarkan rezim Hamas," kata kepala staf Letnan Jenderal Eyal Zamir dalam sebuah pernyataan.

Pada hari Rabu, militer Israel mengatakan bahwa tujuh tentaranya tewas dalam pertempuran di Gaza saat konflik dengan kelompok militan Palestina terus berlanjut.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa ini adalah hari yang sangat sulit setelah insiden tersebut.

“Ini adalah hari yang sangat sulit bagi rakyat Israel,” tulis Netanyahu di X.

“Para pejuang heroik kami gugur dalam pertempuran untuk mengalahkan Hamas dan membebaskan para sandera kami di selatan Jalur Gaza,” tambahnya.

Sejak perang dimulai setelah serangan 7 Oktober 2023 di Israel, lebih dari 1.219 orang telah tewas, sementara 251 orang disandera oleh Hamas, 49 di antaranya masih ditahan di Gaza, termasuk 27 orang yang telah tewas.

Setelah serangan balasan Israel, 56.077 orang telah tewas di Gaza, menurut kementerian kesehatannya.

(***)

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak