RIAU24.COM - Israel melakukan pembunuhan di Iran menggunakan teknologi pelacakan telepon seluler, menurut laporan media Iran.
"Israel menggunakan pelacakan ponsel untuk membunuh orang-orang di Iran. Sebelumnya, Israel membunuh Ismail Haniyeh dengan cara yang sama di Teheran," kata Kantor Berita Fars yang dikelola militer Iran pada hari Senin.
Mantan pemimpin politik Hamas, Haniyeh, yang terbunuh di Teheran pada bulan Juli tahun lalu dalam sebuah pembunuhan, dikaitkan dengan Israel.
Kantor berita Fars, yang berafiliasi dengan Garda Revolusi Iran, menambahkan bahwa lokasi individu masih dapat terungkap meskipun telepon seluler mereka dimatikan.
Menyusul laporan tersebut, pejabat politik dan pemerintahan di Teheran telah didesak untuk berhenti menggunakan telepon mereka.
Ketegangan antara Israel dan Iran telah meningkat, dengan kedua belah pihak terlibat dalam operasi militer, yang mengancam perdamaian dan stabilitas di kawasan tersebut.
Meskipun ada seruan internasional untuk menahan diri dan meredakan ketegangan, saling serang dengan rudal dan pesawat nirawak terus berlanjut hingga malam keempat.
Pada Senin malam (16 Juni), Iran melancarkan gelombang baru serangan pesawat tak berawak dan rudal yang menargetkan Tel Aviv dan Haifa, dua kota besar Israel, media pemerintah Iran melaporkan.
Militer Israel pada hari Senin (16 Juni) menyerang kantor pusat televisi pemerintah Iran di Teheran utara saat siaran langsungnya. Mereka sebelumnya telah mengeluarkan peringatan evakuasi untuk wilayah tersebut.
Iran mengatakan sedikitnya 224 orang tewas dan lebih dari 1.200 orang terluka akibat serangan Israel.
Kantor perdana menteri Israel melaporkan bahwa 24 orang tewas sementara 300 orang terluka akibat serangan rudal dan pesawat nirawak Iran.
Setelah serangan itu, Israel mengatakan serangan itu mengenai pusat komando cabang ekspedisi Garda Revolusi Iran, Pasukan Quds, yang mengoordinasikan dukungan bagi pasukan proksi di seluruh kawasan.
Israel juga menargetkan fasilitas produksi energi dan pabrik manufaktur Iran pada hari Minggu dalam apa yang digambarkan sebagai gelombang serangan terberat sejauh ini.
Dalam konferensi pers beberapa saat sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa Israel mengubah wajah Timur Tengah dengan operasi militernya melawan rezim Iran.
(***)