RIAU24.COM - Hanya dalam tiga hari perang dengan Israel, Iran mengatakan 224 warganya tewas dan lebih dari 1.200 orang terluka.
Sementara itu, di Israel, 17 orang tewas dan 390 lainnya terluka sejak konflik meningkat pada hari Jumat (13 Juni).
"Setelah 65 jam agresi oleh rezim Zionis, 1.277 orang terluka. 224 wanita, pria, dan anak-anak telah menjadi martir," tulis juru bicara kementerian kesehatan Iran Hossein Kermanpour di platform media sosial X.
Menteri tersebut mengatakan bahwa di antara mereka yang tewas, 90 persen adalah warga sipil.
Selain itu, Garda Revolusi Iran mengatakan bahwa kepala intelijen, Mohammad Kazemi, dan dua jenderal negara Islam lainnya tewas dalam serangan Israel.
Iran juga kehilangan pejabat tinggi dan ilmuwan nuklir lainnya.
Sementara itu, di Israel, meski 17 orang meninggal dan 390 orang terluka, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan negaranya akan melanjutkan perang.
Dalam wawancara dengan kantor berita Amerika Fox News, Netanyahu mengatakan Israel akan melanjutkan kampanye militernya terhadap Iran untuk membongkar fasilitas nuklir mereka. Ia mengatakan fasilitas nuklir Iran merupakan ancaman bagi Israel dan sekutunya.
"Kami siap melakukan apa pun yang diperlukan untuk mencapai tujuan ganda kami, yakni menyingkirkan, dua ancaman eksistensial ancaman nuklir dan ancaman rudal balistik," kata Netanyahu.
"Kita bertindak untuk menyelamatkan diri kita sendiri, tetapi juga, menurut saya, bukan hanya untuk melindungi diri kita sendiri tetapi juga melindungi dunia dari rezim pembakar ini. Kita tidak bisa membiarkan rezim paling berbahaya di dunia memiliki senjata paling berbahaya di dunia," tambahnya.
'Menyeret konflik ke Teluk Persia adalah kesalahan strategis'
Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, mengatakan pada hari Minggu (15 Juni) bahwa Iran tidak ingin konfliknya dengan Israel meluas ke negara-negara tetangga kecuali situasinya dipaksakan.
“Menyeret konflik ke Teluk Persia adalah kesalahan strategis, dan tujuannya [Israel] adalah menyeret perang ke luar wilayah Iran,” kata Araghchi dalam pertemuan dengan diplomat asing yang disiarkan di TV pemerintah.
Menteri Iran juga menuduh Amerika mendukung Israel dalam konflik yang sedang berlangsung.
(***)