Aliyah & Afyan: Dari Riau ke Jakarta, Meraih Mimpi dengan Beasiswa

R24/wonja
Aliyah Nova Az-Zahra Nasution (ketiga dari kanan) bersama rekan-rekannya sesama penerima Program Beasiswa Prestasi Pertamina Hulu Rokan (PHR).
Aliyah Nova Az-Zahra Nasution (ketiga dari kanan) bersama rekan-rekannya sesama penerima Program Beasiswa Prestasi Pertamina Hulu Rokan (PHR).

RIAU24.COM - Jakarta, 16 Juni 2025 – Memulai perjalanan sebagai mahasiswa perantauan merupakan pengalaman yang penuh tantangan. Dua mahasiswa penerima beasiswa Program Beasiswa Prestasi Pertamina Hulu Rokan (PHR) asal Riau, Aliyah Nova dan Muhammad Afyan paham betul bagaimana rasanya menghadapi perubahan besar dalam hidup mereka. Perjalanan penuh upaya adaptasi, tantangan akademik, dan pencapaian prestasi dalam berbagai kegiatan ditempuhnya. 

Memasuki masa perkuliahan pada tahun 2023, Aliyah Nova Az-Zahra Nasution sebagai mahasiswa Hubungan Internasional tidak semudah yang dibayangkan orang. Beberapa mungkin hanya melihat ‘enaknya’ saja, terlebih dapat beasiswa penuh menempuh kuliah di ibukota. Suasana baru yang jauh berbeda dari kampung halamannya.

Namun Bagi Aliyah, perpindahan dari Pekanbaru, Riau, ke Jakarta bukan hanya tentang lingkungan baru, tetapi juga perbedaan budaya dan sistem pembelajaran. Berasal dari latar belakang pendidikan bidang sain dan teknologi saintek saat SMU, kini ia mendalami ilmu sosial, yang pada awalnya memberi tekanan dalam proses belajar. Namun, berkat dukungan orang tua dan teman-teman penerima Beasiswa PHR, ia berhasil melewati masa sulit tersebut.

“Setiap hari saya menelpon orang tua, itu yang membantu saya tetap semangat. Teman-teman dari program beasiswa juga menjadi penyemangat dalam proses adaptasi,” ujarnya.

Tak hanya fokus pada akademik, Aliyah juga aktif mengikuti berbagai kegiatan kampus. Ia bergabung dengan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Paduan Suara dan menjadi bagian dari tim penyelenggara Konser Orkestra dan Paduan Suara "Love in Harmony", yang akan berlangsung pada 12 Juli mendatang. Sebagai Wakil Ketua Pelaksana, ia bertanggung jawab atas kelancaran acara, sekaligus menjadi salah satu penampil kuartet dalam konser tersebut.

Selain itu, ia juga memiliki pengalaman sebagai Master of Ceremony (MC) dalam berbagai acara universitas serta kegiatan protokoler mahasiswa. Dunia debat juga menjadi bagian dari perjalanannya, di mana ia terpilih mewakili Universitas Pertamina dalam kompetisi National University Debating Championship (NUDC), yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan. Bersama dua rekannya, ia akan menghadapi tahap regional di Jakarta sebelum melaju ke tingkat nasional.

“Latihan sudah berjalan satu bulan dengan frekuensi dua kali seminggu. Lawan-lawan kami sangat kuat, jadi kami harus berusaha lebih keras lagi untuk lolos ke tahap berikutnya,” kata Aliyah dengan penuh semangat.

Namun, kesibukan itu tidak membuat prestasi akademik Aliyah menurun. Sejumlah cara ia lakukan, diantaranya dengan cara perbanyak membaca dan komunikasi intens dengan dosen serta teman-teman. Dukungan dosen di program Hubungan Internasional menjadi faktor penting, di mana mereka memberikan fleksibilitas dan bantuan materi saat ia harus menjalani kegiatan di luar kampus.

“Saya pernah ketinggalan beberapa mata kuliah, tetapi tetap bisa mengejar karena dosen sangat membantu dalam memberikan materi tambahan,” ungkapnya.

Mengasah Insting Manajemen

Kesibukan aktivitas non akademik nyatanya mampu mengasah penerima beasiswa dalam hal kemampuan manajerial. Hal ini dirasakan Muhammad Afyan, mahasiswa Teknik Perminyakan Angkatan 2023.  “Insting manajemen saya dalam meneglola program itu semakin terasah,” ungkapnya. 

Afyan juga cukup aktif diluar kegiatan akademik di kampus. Antara lain, sebagai Project Leader Desa Energi Berdikari (DEB) Universitas Pertamina yang dinamai Biosaka-1. Program ini bertujuan untuk menyediakan Energi Baru dan Terbarukan(EBT) bagi masyarakat pedesaan di Indonesia, dengan beberapa universitas, termasuk Universitas Pertamina dengan membangun sebuah alat pengolah limbah tahu/tempe yang diubah menjadi energi biogas. 

Tujuannya, mendukung pengolahan limbah pabrik yang dikelola masyarakat menjadi EBT yang ramah lingkungan. Di sisi lain, program ini juga terdapat pengabdian kepada masyarakat desa yang bertujuan untuk mensosialisasikan energi baru terbarukan dan pentingnya menjaga bumi. 

“Kami membangun Kerjasama antara masyarakat desa dengan kami sebagai pendatang.  Tentu dengan menginspirasi orang, mengajak mahasiswa agar mencintai bumi kita,” ungkap Afyan. 

Layaknya Aliyah, meski sibuk Afyan juga mampu mengimbangi dengan prestasi akademik. Ia mampu menjaga IPK rata-rata selama 3 semester yaitu 3.80. Hal itu terwujud, karena ia menerapkan skala prioritas dengan mendahulukan urusan akademik dalam setiap kegiatannya. 
*** 

#######

Tentang PHR Zona Rokan

PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) merupakan salah satu anak perusahaan Pertamina yang bergerak dalam bidang usaha hulu minyak dan gas bumi di bawah Subholding Upstream, PT Pertamina Hulu Energi (PHE). PHR berdiri sejak 20 Desember 2018. Pertamina mendapatkan amanah dari Pemerintah Indonesia untuk mengelola Wilayah Kerja Rokan sejak 9 Agustus 2021.

Pertamina menugaskan PHR untuk melakukan proses alih kelola dari operator sebelumnya. Proses transisi berjalan selamat, lancar dan andal. PHR melanjutkan pengelolaan Zona Rokan selama 20 tahun, mulai 9 Agustus 2021 hingga 8 Agustus 2041.

Daerah operasi Zona Rokan seluas sekitar 6.200 km2 berada di 7 kabupaten/kota di Provinsi Riau. Terdapat 80 lapangan aktif dengan 11.300 sumur dan 35 stasiun pengumpul (gathering stations). Zona Rokan memproduksi seperempat minyak mentah nasional atau sepertiga produksi pertamina.

Selain memproduksi minyak dan gas bagi negara, PHR mengelola program tanggung jawab sosial dan lingkungan dengan fokus di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi masyarakat dan lingkungan

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak