Netanyahu Mengklaim Iran Mencoba Membunuh Presiden AS 2 Kali

R24/tya
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu /Reuters
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu /Reuters

RIAU24.COM Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Minggu (15 Juni) mengatakan bahwa Iran mencoba membunuh Presiden AS Donald Trump dua kali, seraya menambahkan bahwa dia adalah musuh nomor satu mereka.

Selama wawancara dengan pembawa acara Fox News Bret Baier, Netanyahu mengatakan bahwa kita membela diri kita sendiri, tetapi juga membela dunia.

"Orang-orang yang meneriakkan ‘matilah Amerika’ telah mencoba membunuh Presiden Trump dua kali, membunuh 241 marinir Anda di Beirut, membunuh dan melukai ribuan tentara Amerika di Afghanistan dan Irak, mencoba mengebom sebuah restoran di Washington, DC, meneriakkan ‘matilah Amerika’, membakar bendera Amerika," kata Netanyahu kepada pembawa acara Fox News pada hari Minggu.

"Apakah Anda ingin orang-orang ini memiliki senjata nuklir dan sarana untuk mengirimkannya ke kota-kota Anda?" kata PM Israel.

"Tentu saja tidak. "Jadi, kita membela diri kita sendiri, tetapi kita juga membela dunia," ucapnya.

Pembawa acara Fox News kemudian bertanya kepada Netanyahu apakah dia memiliki informasi bahwa upaya pembunuhan terhadap Trump berasal langsung dari Iran.

Atas hal ini, PM Israel menjawab, "Melalui perwakilan, ya. Melalui intelijen mereka, ya, mereka ingin membunuhnya. Lihat, dia musuh nomor satu. Dia pemimpin yang tegas."

Lebih jauh, ia juga mengatakan bahwa Iran juga mencoba membunuhnya, dan menyebut dirinya sebagai mitra junior Trump.

"Dia sangat tegas," katanya tentang Trump. "Lihat, mereka juga mencoba membunuh saya, tapi saya adalah rekan juniornya."

Perdana Menteri Netanyahu mengatakan bahwa intelijen sangat jelas bahwa Iran hampir memperoleh senjata nuklir.

"Informasi intelijen yang kami peroleh dan kami bagikan dengan Amerika Serikat sangat jelas, bahwa mereka tengah menyusun rencana rahasia untuk menjadikan uranium sebagai senjata," imbuh Netanyahu.

"Mereka bergerak sangat cepat. Mereka akan mencapai perangkat uji dan mungkin perangkat awal dalam beberapa bulan, dan tentu saja kurang dari setahun," katanya.

(***)

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak