RIAU24.COM -Masalah penumpukan sampah kembali mencuat di Pekanbaru, tumpukan sampah rumah tangga dan komersial terlihat menggunung disepanjang Jalan Darma Bakti No. 28, Labuah Baru Barat, pada Rabu (11/6).
Sampah-sampah yang tak kunjung diangkut sejak sebelum Idul Adha ini menimbulkan bau tak sedap dan mengganggu aktivitas warga.
Kondisi ini terjadi pasca-mogok kerja oleh para pekerja PT Ella Pratama Perkasa (EPP), setelah Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru memutuskan kontrak kerja dengan perusahaan tersebut.
Pemutusan kontrak dilakukan karena PT EPP menunggak pembayaran gaji para pekerjanya, yang menyebabkan terganggunya aktivitas pengangkutan sampah di sejumlah wilayah kota.
Menurut Edi Susilo, salah satu warga sampah sudah menumpuk selama kurang lebih satu minggu.
“Kurang lebih satu minggu lah sampah ni belum diangkat dari Lebaran Haji, tentunya sangat mengganggu apalagi kalau tercium aroma-aroma tidak sedapnya,” ujarnya.
Keluhan juga datang dari seorang pedagang minuman di sekitar lokasi dia menuturkan bahwa sebelum Lebaran, sampah sudah mulai tidak diangkut.
“Dari sebelum Lebaran sampah ini belum diangkat, enggak jalan orang itu. Biasanya sekali dua hari diangkat, kadang-kadang juga setiap hari. Kalau setiap hari kan sedikit nanti itu sampahnya,” katanya.
Dia menambahkan bahwa sampah yang menumpuk tidak hanya berasal dari toko-toko seperti Indomaret, tetapi juga dari warga sekitar.
“Itu sampahnya yang menumpuk bukan sampah Indomaret aja, tapi sampah dari warga sekitar sini juga dibuangnya ke situ. Soalnya katanya harga iuran sampah juga naik, yang biasanya 30-an sekarang jadi 50-an,” ungkapnya
Tumpukan sampah yang membentang di sepanjang jalan tidak hanya menimbulkan bau tak sedap, tetapi juga mengganggu aktivitas warga dan menurunkan kenyamanan lingkungan.
Warga berharap pemerintah segera menuntaskan persoalan ini agar kebersihan dan kesehatan lingkungan tetap terjaga.
(aln)