Donald Trump Membentak Wartawan Saat Ditanya Tentang Jet Qatar

R24/tya
Presiden AS, Donald Trump /net
Presiden AS, Donald Trump /net

RIAU24.COM - Presiden AS Donald Trump pada hari Rabu membentak seorang reporter NBC yang mengajukan pertanyaan tentang jet Qatar, menyebutnya mengerikan dan tidak cukup pintar untuk melakukan pekerjaannya.

Trump menuduh reporter itu mengalihkan perhatian dari isu yang lebih mendesak.

Reporter tersebut menanyai presiden AS selama pertemuan menegangkan dengan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa di Gedung Putih, saat Trump mengkonfrontasinya mengenai masalah genosida terhadap warga Afrikaner.

Namun, Trump juga menyebut hadiah Qatar itu suatu hal yang hebat.

"Apa yang sedang Anda bicarakan? Apa yang sedang Anda bicarakan? Anda tahu, Anda harus keluar dari sini. Apa hubungannya ini dengan Qatari Jet? Mereka memberi Angkatan Udara Amerika Serikat sebuah jet, dan itu hal yang hebat. Kita sedang membicarakan banyak hal lain, dan NBC ini mencoba untuk keluar dari pokok bahasan tentang apa yang baru saja Anda lihat. Anda seorang reporter yang buruk. Pertama-tama, Anda tidak memiliki apa yang diperlukan untuk menjadi seorang reporter. Anda tidak cukup pintar," kata Trump.

Presiden AS tersebut juga menyarankan agar NBC dan Brian Roberts, CEO dan ketua perusahaan induknya, diselidiki atas operasi mereka, dan mencap jaringan tersebut sebagai aib.

Ia membela hadiah dari Qatar, seraya menambahkan, "Tetapi bagi Anda untuk melanjutkan ke pokok bahasan tentang jet yang diberikan kepada Angkatan Udara Amerika Serikat, yang merupakan hal yang sangat baik. Mereka juga memberikan investasi senilai USD 5,1 triliun sebagai tambahan untuk jet tersebut."

Pentagon mengeluarkan pernyataan tentang jet Qatar

Pentagon juga mengungkapkan bahwa Amerika Serikat telah menerima pesawat jet mewah Boeing 747 sebagai hadiah dari Qatar.

Pentagon dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa Angkatan Udara telah diminta untuk menemukan cara untuk segera meningkatkannya agar dapat digunakan sebagai Air Force One baru untuk mengangkut Presiden Donald Trump.

Juru bicara Pentagon Sean Parnell mengatakan Departemen Pertahanan akan bekerja untuk memastikan langkah-langkah keamanan yang tepat dan persyaratan misi fungsional dipertimbangkan.

Sementara itu, pada hari Rabu, Trump mengonfrontasi Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa dengan klaim yang belum diverifikasi tentang genosida kulit putih di Afrika Selatan.

(***)

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak