RIAU24.COM - Presiden AS Donald Trump pada hari Rabu (21 Mei) mengutuk pembunuhan dua staf kedutaan Israel di luar sebuah museum Yahudi di Washington.
Mengacu pada penembakan itu sebagai pembunuhan mengerikan di Washington DC, Trump mengatakan bahwa insiden itu jelas-jelas didasari oleh antisemitisme.
Sambil menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban ia mengatakan, "kebencian dan radikalisme tidak punya tempat di AS.”
Mengambil langkah X, Menteri Luar Negeri Trump, Marco Rubio, mengutuk pembunuhan tersebut dengan istilah sekuat mungkin.
Menyebut pembunuhan itu sebagai tindakan pengecut yang tak tahu malu dan kekerasan antisemit, ia bersumpah, "Jangan salah: kami akan memburu mereka yang bertanggung jawab dan membawa mereka ke pengadilan.”
Pada X, direktur FBI Kash Patel mengonfirmasi bahwa ia telah diberi pengarahan tentang penembakan tersebut dan bahwa mereka bekerja sama dengan MPD untuk menanggapi dan mempelajari lebih lanjut.
Menteri Keamanan Dalam Negeri AS Kristi Noem mengutuk pembunuhan tersebut sebagai tidak masuk akal dan mengatakan bahwa mereka sedang diselidiki secara aktif.
Merugikan komunitas Yahudi berarti melewati batas
Beberapa negara telah menyuarakan kemarahan mereka atas pembunuhan tersebut.
Duta Besar Israel untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, Danny Danon, menyebut penembakan itu bejat dan berkata, "Penembakan fatal yang terjadi di luar acara yang berlangsung di Museum Yahudi di Washington, DC di mana karyawan kedutaan Israel juga terluka adalah tindakan terorisme anti-Semit yang bejat."
"Melukai diplomat dan komunitas Yahudi merupakan tindakan melewati batas merah. Kami yakin bahwa otoritas AS akan mengambil tindakan tegas terhadap mereka yang bertanggung jawab atas tindakan kriminal ini. Israel akan terus bertindak tegas untuk melindungi warga negaranya dan perwakilannya di seluruh dunia," tambahnya.
Pada hari Kamis, Menteri Luar Negeri Jerman Johann Wadephul mengatakan bahwa ia terkejut oleh pembunuhan dua staf kedutaan Israel di luar sebuah museum Yahudi di Washington.
"Tidak ada pembenaran untuk kekerasan anti-Semit," tulisnya di X.
(***)