RIAU24.COM - Kasus tudingan ijazah palsu Presiden ke-7 RI, Joko Widodo atau Jokowi masih dalam proses penyelidikan Kepolisian.
Belum selesai kasus tersebut diungkap, muncul keraguan atas ijazah Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Tak main-main, keraguan tersebut dilontarkan oleh purnawirawan jenderal bintang tiga.
Mantan Komandan Korps Marinir (Dankormar), Letjen TNI (Purn) Suharto.
Mengutip dari tayangan Suara Rakyat disiarkan YouTube iNews pada Selasa (6/5/2025), Letjen Suharto memiliki alasan tersendiri meragukan almamater Gibran.
Bahkan ia turut membawa-bawa anaknya yang lebih tua dari wapres menempuh pendidikan di sekolah yang sama dengan sulung Jokowi.
Demikian protesnya tersebut tak lain mengungkap dukungan atas usulan ratusan purnawirawan TNI dalam pemakzulan Gibran melalui MPR.
Pernyataannya yang menyinggung pendidikan Gibran adalah tatkala mencari ilmu di Australia.
“Gibran sangat jauh dengan anak saya. Tua anak saya. Katanya (Gibran) punya ijazah di UTS (University of Technology Sydney). Anak saya S-2 di UTS. Saya sampai coba (bilang) cari sana ada enggak nama itu? Tidak ada," tegasnya.
Selain itu, Letjen Suharto juga menyampaikan keinginan penggantian wakil presiden semata karena perhatiannya terhadap Presiden Prabowo Subianto.
Suharto berpandangan, usulan tersebut didasari rasa sayang para purnawirawan kepada presiden.
“Kami usulkan dia (Gibran) untuk dilengserkan karena kami sayang dengan Prabowo,” kata Suharto.
“Saya inginnya tetap Prabowo silakan jadi Presiden.”
Suharto mengatakan sebenarnya dia sudah menyiapkan resume mengenai bagaimana kesalahan sampai-sampai Gibran bisa diangkat menjadi wapres. Namun, dia lupa membawanya ke acara itu.
(zar)