RIAU24.COM -Gubernur Riau (Gubri), Abdul Wahid, mengajukan pembangunan jalur rel kereta api khusus angkutan batubara yang menghubungkan Kota Dumai dengan Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) kepada Menteri Investasi, Rosan Roeslani, dalam pertemuan bersama para bupati dan wali kota se-Riau di Jakarta, Senin (5/5/2025).
Usulan ini menjadi bagian dari upaya Pemprov Riau dalam mendorong percepatan investasi infrastruktur transportasi di sektor energi dan pertambangan.
Dalam kesempatan itu Wahid memaparkan potensi besar sektor pertambangan di wilayah Riau, khususnya batubara, yang membutuhkan jalur distribusi yang efisien dan ramah lingkungan.
Kerusakan parah pada jalan-jalan di Riau disebabkan oleh maraknya kendaraan angkutan barang yang membawa muatan melebihi kapasitas, yang dalam banyak kasus mencapai hingga lima kali lipat dari daya dukung jalan.
Untuk mengatasi masalah tersebut, Gubri Wahid mengusulkan pembangunan jalur rel kereta api dari Dumai menuju Indragiri Hulu (Inhu) sebagai alternatif transportasi logistik yang lebih efisien dan ramah jalan.
“Kita di Riau punya sumber daya alam seperti batubara. Saya minta didorong adanya rel kereta api dari Dumai sampai ke Indragiri Hulu. Ini penting agar angkutan barang tidak membebani jalan kami yang sekarang rusak parah,” ujar Wahid di hadapan Menteri Investasi dikutip dari akun Tiktok @riauaktual, Selasa (06/05/2025).
Dia menjelaskan bahwa kapasitas jalan di Riau hanya mampu menahan beban hingga 8 ton, sementara kenyataannya banyak truk yang melintas membawa muatan hingga 45 ton.
“Seharusnya umur jalan bisa 15 sampai 20 tahun, tapi kenyataannya baru 5 bulan diperbaiki sudah hancur lagi karena over kapasitas, Pak Menteri,” tegasnya.
Wahid menambahkan bahwa kehadiran rel kereta akan membantu para kepala daerah dalam merawat jalan yang ada, sekaligus meningkatkan efisiensi distribusi komoditas dari wilayah pertambangan ke pelabuhan.
Pertemuan ini menjadi langkah awal sinergi antara pemerintah daerah dan pusat dalam merancang solusi jangka panjang atas tantangan infrastruktur dan lingkungan di Riau, sekaligus membuka peluang investasi baru di sektor strategis.
(alin)