Gubernur Riau Sampaikan Usulan Pembangunan ke Bappenas, Pemerintah Pusat Siap Dukung Kolaborasi

R24/zura
Gubernur Riau Sampaikan Usulan Pembangunan kepada Bappenas, Pemerintah Pusat Siap Dukung Kolaborasi (Tangkapan Layar)
Gubernur Riau Sampaikan Usulan Pembangunan kepada Bappenas, Pemerintah Pusat Siap Dukung Kolaborasi (Tangkapan Layar)

RIAU24.COM -Gubernur Riau, Abdul Wahid bersama Walikota dan seluruh bupati se-Provinsi Riau melakukan kunjungan kerja ke Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) di Jakarta pada Senin (5/5/2025).

Kegiatan tersebut merupakan langkah strategis dalam memperkuat sinergi antara Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, dan Pemerintah Pusat guna mendorong percepatan pembangunan yang berkelanjutan di Riau.

Dalam pertemuan tersebut, Gubernur Riau Abdul Wahid menyampaikan sejumlah usulan prioritas pembangunan kepada pihak Bappenas, antara lain terkait pemenuhan kebutuhan infrastruktur strategis serta rencana pemindahan Bandara Sultan Syarif Kasim II ke lokasi yang lebih representatif di luar wilayah Kota Pekanbaru.

Mengutip dari Riaupos.co, Gubernur Abdul Wahid turut menyoroti sejumlah permasalahan di Provinsi Riau, antara lain kerusakan jalan yang disebabkan oleh truk Over Dimension Over Loading (ODOL), serta maraknya kegiatan industri tanpa izin, khususnya di sektor perkebunan sawit. Dari total sekitar 4 juta hektare lahan sawit di Riau, hanya sekitar 1,2 juta hektare yang memiliki perizinan resmi.

“Maka, bagaimana tata kelolanya dipikirkan bersama. Kami tidak memiliki kewenangan yang kuat untuk mengatasi hal ini. Tentu pemerintah pusat melalui Bappenas untuk mengonsolidir semua ini. Maka itu, kami bawa semua bupati dan wali kota,” ujarnya.

Abdul Wahid turut mengusulkan pengintegrasian Kawasan Industri Tenayan di Kota Pekanbaru dengan Kawasan Ekonomi Siak Hulu di Kabupaten Kampar menjadi satu kawasan industri terintegrasi. Ia berpendapat bahwa kawasan tersebut telah ditunjang oleh infrastruktur yang memadai, antara lain keberadaan jalan tol Pekanbaru–Rengat dan Pekanbaru–Dumai.

Selain itu, ia menekankan pentingnya pengembangan kelapa sebagai komoditas unggulan di tiga kabupaten, yakni Indragiri Hilir, Pelalawan, dan Kepulauan Meranti.

Dalam rangka mendukung peningkatan produktivitas, ia mengusulkan pendirian balai benih kelapa yang memiliki ketahanan terhadap intrusi air laut, serta mendorong penetapan Provinsi Riau sebagai pilot project nasional dalam pengembangan bibit kelapa unggul.

"Begitu air laut intrusi sekarang ini, kalau terendamnya satu hari, itu mati semua kelapa, karena kita butuh tata kelola air, kemudian bibit yang tahan intrusi air laut, jadi sampai seminggupun terendam dia tidak mati, kalau bisa ini dijadikan pilot project dalam rangka penyediaan bibit yang unggul terhadap kelapa, maka perlu kita belajar dan kita gerakkan," jelasnya, dikutip dari RiauPos.co.

Abdul Wahid menegaskan pentingnya percepatan penanganan kemiskinan ekstrem di Provinsi Riau, mengingat dampaknya yang luas terhadap kualitas hidup masyarakat.

Wahid mendorong Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor guna memastikan upaya pengentasan kemiskinan ekstrem dapat diselesaikan secara menyeluruh dan berkelanjutan di seluruh wilayah Riau.

"Persentase kemiskinan ekstrem terbesar di Provinsi Riau berada di Kabupaten Kepulauan Meranti. Kemiskiskinan ekstrem paling banyak disana, karena disana hampir 90 persen itu kawasan gambut, sehingga aset tidak bisa digadaikan karena peraturan pemerintah, jadi kita tidak mau juga masyarakat kita miskin karena regulasi," terang Abdul Wahid, dikutip dari PPID UTAMA.

Dilansir dari Riaupos.co, Menteri Bappenas, Rachmat Pambudi menanggapi hal tersebut dengan menegaskan bahwa pembangunan daerah merupakan kunci utama dalam menunjang keberhasilan pembangunan nasional.

Ia menyatakan komitmen Bappenas untuk terus mendorong kolaborasi yang erat serta memperkuat sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam menjawab berbagai tantangan pembangunan.

"Saya selama menjadi Menteri Bappenas, ingin juga kemiskinan ekstrim berkurang habis, tidak ada kemiskinan ekstrim dari Aceh sampai Papua nggak ada lagi. Jadi, mari kita saling membantu," ucapnya.

"Tidak ada pembangunan nasional tanpa pembangunan daerah yang sukses, yang berhasil. Sebaliknya, banyak pembangunan daerah berhasil, pembangunan nasionalnya belum tentu berhasil, jadi peran bapak sekalian ini penting sekali dan saya ingin bapak justru bukan hanya kami bantu, tapi kita saling bantu," imbuhnya, dilansir dari Riaupos.co.

Hannum

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak