RIAU24.COM - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, konsumsi rumah tangga yang menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan I tumbuh 4,89 persen dan berkontribusi 54,53 persen.
Namun, BPS mencatat adanya perlambatan konsumsi rumah tangga pada Kuartal I 2025. Padahal pada periode ini terdapat libur tahun baru, Ramadhan, hingga Lebaran.
Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, konsumsi rumah tangga pada Kuartal I 2025 tumbuh 4,89 persen.
Pertumbuhan ini melambat dibandingkan kuartal sebelumnya maupun Kuartal I 2025 yang masing-masing mencapai 4,98 persen dan 4,91 persen.
Baca Juga: April 2025 Inflasi Riau Capai 2,07 Persen, Tertinggi di Tembilahan
Perlambatan ini menyebabkan pertumbuhan ekonomi Kuartal I 2025 turut melambat menjadi 4,87 persen atau turun dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar 5,11 persen.
Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Senin (5/5).
Sebab, konsumsi rumah tangga menjadi penyumbang terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dengan distribusi sebesar 54,53 persen.
"Konsumsi rumah tangga masih menjadi sumber pertumbuhan terbesar yaitu memberikan kontribusi sebesar 2,61 persen," ujarnya, Senin (5/5).
Amelia mengungkapkan, laju konsumsi rumah tangga pada periode ini ditopang oleh sejumlah faktor musiman seperti libur tahun baru, Ramadhan, hingga libur panjang Lebaran 2025.
Seperti diketahui, momen libur mendorong masyarakat untuk berbelanja baik untuk transportasi, komunikasi, kuliner, hingga hotel.
"Kemudian konsumsi rumah tangga juga tubuh tinggi karena didorong oleh adanya liburan serta momen Ramadhan dan menjelang Idul Fitri di akhir Maret 2025," ungkapnya.
Baca Juga: Karyawan Lubuk Dalam PTPN IV Regional III Bantah Pemaksaan Kerja di Hari Libur
Namun konsumsi saat libur panjang Lebaran 2025 tidak akan terdampak secara maksimal pada penghitungan konsumsi rumah tangga di kuartal ini.
Pasalnya, Idul Fitri 2025 terjadi pada 31 Maret 2025 sehingga sisa libur panjangnya terjadi pada awal Kuartal II 2025.
"Momen hari pertama Idul Fitrinya jatuh di Kuartal I, tetapi H+2, H+3, dan liburan selanjutnya itu tidak terekam dalam Kuartal I 2025, yang libur panjangnya itu nanti terekam di Kuartal II 2025," terang Amalia.