XL Axiata Catat Pendapatan Rp8,6 Triliun di Kuartal Pertama 2025

R24/riko
Foto (istimewa)
Foto (istimewa)

RIAU24.COM - PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) mengumumkan kinerja positif kuartal pertama 2025 dengan pendapatan Rp8,6 triliun, naik 2% secara tahunan (YoY). EBITDA mencapai Rp4,32 triliun (margin 50,2%), dan laba bersih Rp388 miliar. Kontribusi layanan data & digital melebihi 91% dari total pendapatan.  

Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Rajeev Sethi, menyatakan tantangan seperti persaingan ketat, daya beli melemah, dan proses merger dengan Smartfren berhasil diatasi. "Kami bersyukur bisa tumbuh positif dan menyelesaikan merger sesuai rencana," ujarnya lewat siaran persnya, Rabu 6 Mei 2025.

Pertumbuhan ini didorong oleh strategi Fixed Mobile Convergence (FMC), dengan tambahan 1,2 juta pelanggan mobile YoY dan 1 juta pelanggan fixed broadband. Total pelanggan mencapai 58,8 juta, dengan ARPU blended stabil di Rp40 ribu.  

Transformasi Digital & Efisiensi Biaya
Aplikasi MyXL dan AXISNet mencatat 35,7 juta pengguna aktif (naik 18% YoY), berkontribusi 21% pada pendapatan. Digitalisasi juga membantu efisiensi biaya operasional, meski beberapa komponen seperti interkoneksi dan regulasi mengalami kenaikan.  

Kinerja Jaringan & Keuangan
XL mengalokasikan capex Rp1,24 triliun untuk ekspansi jaringan, termasuk penambahan BTS 4G (7% YoY) menjadi 164 ribu unit, dengan 63% terfiberisasi. Trafik data tumbuh 9% YoY menjadi 2.848 Petabytes.  

Posisi keuangan stabil dengan utang bersih Rp11,6 triliun dan rasio utang/EBITDA 2,51x. Free Cash Flow naik 28% menjadi Rp3,08 triliun. XL juga mengonfirmasi tidak memiliki utang dalam USD.  

"Strategi berbasis data analytics memungkinkan kami berinvestasi tepat sasaran dan meningkatkan pengalaman pelanggan,"tambah Rajeev.  

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak