Donald Trump Sesumbar dalam Wawancara Terbaru: 'Saya yang Memimpin Negara dan Dunia'

R24/tya
Donald Trump /AFP
Donald Trump /AFP

RIAU24.COM - Presiden AS Donald Trump mengatakan dalam sebuah wawancara dengan majalah The Atlantic bahwa ia mengendalikan dunia dan sangat bersenang-senang dalam masa jabatan keduanya.

Ketika ditanya apakah masa jabatan keduanya terasa berbeda dari yang pertama, Trump mengatakan ya.

"Pada masa jabatan pertama, saya punya dua hal yang harus dilakukan, mengendalikan negara dan bertahan hidup; saya punya banyak orang yang korup," katanya.

"Dan pada masa jabatan kedua, saya mengendalikan negara dan dunia," imbuh Trump dalam wawancara yang dipublikasikan pada hari Senin.

Wawancara tersebut dilakukan setelah majalah tersebut, yang pernah dicemooh Trump sebagai ‘gagal’, menelepon ponselnya dan presiden menjawabnya.

Trump menyinggung beberapa isu sensitif, termasuk kontroversi seputar penggunaan aplikasi obrolan Signal oleh Menteri Pertahanannya Pete Hegseth dan deportasi sejumlah warga Amerika.

Ia mengungkapkan rasa percaya dirinya pada Hegseth, dengan mengatakan kepada The Atlantic yang mengungkap kebocoran informasi Hegseth melalui Signal, “Saya pikir ia akan berhasil. Saya sudah berbicara dengannya, pembicaraan yang positif.”

Ketika ditanya tentang kemungkinan pemerintahannya secara tidak sengaja mengusir seorang warga negara Amerika dalam upaya deportasi massal, Trump berkata, "Biarkan saya katakan bahwa tidak akan ada yang sempurna di dunia ini."

Ia juga memuji taipan teknologi Mark Zuckerberg dan Jeff Bezos sebagai seseorang yang hebat, sembari mengisyaratkan bahwa mereka dan orang lain yang memiliki kekayaan besar bersikap lebih bersahabat dengannya dalam masa jabatan keduanya karena mereka memiliki rasa hormat yang lebih tinggi.

“Mungkin mereka tidak mengenal saya pada awalnya, tetapi sekarang mereka mengenal saya," katanya.

"Saya bersenang-senang, mengingat apa yang saya lakukan. Anda tahu, apa yang saya lakukan adalah hal yang sangat serius," kata Trump ketika ditanya apakah pernyataan yang dibuat oleh salah satu sekutunya bahwa ia menghancurkannya dengan sekejap mata adalah benar.

Trump telah berulang kali mengecam The Atlantic, termasuk dalam minggu-minggu menjelang wawancara setelah pemimpin redaksinya, Jeffrey Goldberg, secara tidak sengaja disertakan dalam obrolan Signal di mana pejabat tinggi Trump membahas rahasia keamanan nasional bulan lalu.

Trump awalnya menolak permintaan majalah tersebut untuk wawancara dengan secara terbuka mengecam penulis Ashley Parker dan Michael Scherer di Truth Social.

(***)

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak