Huayou dari Tiongkok akan Bergabung dengan Proyek Baterai EV Indonesia Setelah LG Hengkang

R24/dev
Huayou dari Tiongkok akan Bergabung dengan Proyek Baterai EV Indonesia Setelah LG Hengkang
Huayou dari Tiongkok akan Bergabung dengan Proyek Baterai EV Indonesia Setelah LG Hengkang

RIAU24.COM - Raksasa pemrosesan nikel China Huayou akan bergabung dengan konsorsium baterai kendaraan listrik (EV) Indonesia, menggantikan LG Energy Solution asal Korea Selatan, seorang pejabat senior mengonfirmasi pada hari Rabu.

Huayou, yang telah beroperasi di Indonesia melalui anak perusahaan lokalnya Huayou Indonesia, telah terlibat dalam proyek-proyek pengolahan nikel utama, termasuk operasi di Weda Bay, Halmahera, Maluku Utara.

“Huayou telah berinvestasi di industri serupa dan memahami bisnis tersebut dengan baik,” kata Menteri Investasi Rosan Roeslani di Jakarta.

Langkah ini dilakukan setelah LG Energy Solution mengumumkan pengunduran dirinya dari konsorsium -- yang awalnya dibentuk dengan Indonesia Battery Corporation (IBC) dan perusahaan tambang negara Aneka Tambang (Antam) -- dalam proyek investasi bersama senilai $9,8 miliar. Investasi tersebut mencakup penambangan hulu ($850 juta), pembangunan smelter ($4 miliar), pabrik pemrosesan katode ($1,8 miliar), dan pabrik sel baterai ($3,2 miliar).

Rosan mencatat bahwa LG dan mitranya telah mencairkan sebagian dari investasi awal sebesar $1,1 miliar.

Ia juga mengungkapkan, pada Januari lalu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia telah resmi memberitahukan kepada LG Chem dan LG Energy Solution terkait penghentian konsorsium yang disebabkan oleh penundaan berkepanjangan dan negosiasi yang mandek.

Huayou telah menyatakan minatnya untuk bergabung dengan konsorsium tersebut sejak tahun lalu, kata Rosan, seraya menambahkan bahwa target investasi keseluruhan sebesar $9,8 miliar tetap tidak berubah dengan masuknya perusahaan tersebut.

"Mengapa Huayou? Karena mereka telah melakukan investasi yang signifikan di Weda Bay. Mereka memahami industri ini dan memiliki kapasitas untuk melaksanakan proyek ini," jelas Rosan.

Konsorsium baterai EV merupakan bagian penting dari strategi Indonesia untuk mengembangkan rantai pasokan EV domestik yang terintegrasi sepenuhnya dan mempercepat pembentukan ekosistem EV pertamanya. ***

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak