RIAU24.COM - Ginjal adalah organ vital yang terletak di kedua sisi tubuh, tepat di bawah tulang rusuk bagian belakang, di area pinggang. Fungsi utamanya adalah untuk menyaring darah, memproses limbah dan produk sisa metabolisme tubuh, serta mengeluarkan racun melalui urine.
Selain itu, ginjal juga berperan penting dalam menjaga keseimbangan cairan, elektrolit, serta mengatur tekanan darah dan produksi sel darah merah. Jika fungsi ginjal tidak bekerja dengan baik, hal ini dapat memicu berbagai masalah kesehatan serius. Terdapat sejumlah faktor yang dapat memengaruhi fungsi ginjal, termasuk gaya hidup yang tak sehat. Lantas, seperti apa gejala ginjal bermasalah?
Spesialis penyakit dalam konsultan ginjal hipertensi, dr Lydia Dorothea Simatupang, SpPD, Subsp GH(K), FINASIM, menjelaskan ginjal yang bermasalah umumnya tidak menunjukkan gejala. Tanda atau gejala akan muncul saat kerusakan ginjal sudah mendekati tahap akhir.
"Tahapan pertamanya adalah fungsi ginjalnya masih bagus di atas 90, lanjut ke filtrasi glomerulusnya. Kemudian, dia (fungsi ginjal) akan menurun dan menurun, dan akhirnya fungsi ginjal sudah kira-kira di bawah 15 persen, itu kita sebut gagal ginjal atau penyakit ginjal tahap akhir," jelasnya dalam temu media daring, Kamis (17/4/2025).
Pada tahap ini, keluhan atau gejala mulai muncul sesuai dengan stadium penyakit. dr Lydia menjelaskan bahwa gejala yang muncul umumnya bersifat bertahap dan cenderung berkembang perlahan, namun sering kali tidak disertai keluhan yang jelas. Berikut beberapa tanda yang perlu diwaspadai.
- Urine yang berbusa karena banyaknya protein
- Urine yang kemerahan
- Muncul bengkak di area kaki
Pada kondisi yang lebih berat, pasien dengan penyakit ginjal bisa mengalami anemia. Saat hemoglobinnya mulai turun, pasien juga mengeluhkan lemas, sesak, hingga tidak bisa berkonsentrasi.
"Misalnya sudah ada penyulit-penyulit lain, seperti paru-parunya terendam air atau menjadi bengkak, itu kadang-kadang pasiennya mudah sesak napas, malam hari terbangun karena sesak, gatal, atau kesemutan," terang dr Lydia.
"Karena penyakit ginjal itu tidak berdiri sendiri. Biasanya itu disebabkan oleh hal lain, misalnya diabetes atau hipertensi yang tidak terkontrol yang bisa menyebabkan gangguan ginjal," sambungnya.
dr Lydia menjelaskan stadium masalah ginjal dimulai dari yang paling ringan dan secara bertahap berkembang hingga stadium 5, yang merupakan tahap paling parah. Pada stadium inilah, gagal ginjal atau penyakit ginjal kronik dapat terjadi.
"Saya juga pernah dapat pasien sudah stadium 5 itu tanpa gejala. Ketahuannya saat dia cek lab, itu darah dan urinenya harus diperiksa," tambahnya.
Menurut dr Lydia, untuk mengetahui apakah ginjal mengalami masalah, diperlukan serangkaian tes, seperti pemeriksaan darah dan urine. Jika hanya mengandalkan keluhan, seringkali penyakit ginjal berkembang tanpa tanda atau gejala awal.
Oleh karena itu, ia menyarankan untuk melakukan pemeriksaan rutin atau medical check-up. Untuk mendeteksi masalah pada ginjal, pemeriksaan urine harus dilakukan di bawah mikroskop. ***