RIAU24.COM - Pengamat politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno mengomentari aksi sejumlah peserta didik Sekolah Staf dan Pimpinan Menengah (Sespimmen) Polri Pendidikan Reguler (Dikreg) ke-65 yang menyambangi kediaman Presiden ke-7 Jokowi di Solo pada Kamis 17 April 2025.
Komentarnya meminta masyarakat jangan buru-buru menilai bahwa ada matahari kembar dikutip dari rmol.id.
Dia beralasan, dugaan itu hanya membuat suasana politik Indonesia semakin gaduh.
"Jika ada berita begini, jangan buru-buru berkesimpulan ada matahari kembar, atau apalah. Jangan bikin gaduh," sebutnya.
Dia yakin pertemuan semacam ini tak lebih dari agenda silaturahmi biasa yang sudah menjadi tradisi baik dalam kehidupan berbangsa.
"Ini cuma silaturahmi biasa. Jangan politisasi silaturahmi. Bertemu tokoh bangsa, tradisi bagus," imbuhnya.
Tambahnya, jawaban di atas adalah opsi yang kerap digunakan pihak yang merasa dicurigai karena telah berkunjung ke kediaman Jokowi.
"Ini kira-kira simulasi jawaban untuk hadapi tudingan ini itu," tutupnya.