RIAU24.COM - Putaran kedua pembicaraan nuklir Iran-Amerika Serikat telah berakhir setelah empat jam negosiasi pada hari Sabtu (19 April) di Roma.
Laporan media Iran menunjukkan bahwa pembicaraan Iran-AS diadakan dalam 'suasana konstruktif.’
Pembicaraan yang dimediasi Oman antara delegasi dari AS dan Iran dimulai sekitar pukul 09.30 GMT (waktu setempat).
Putaran pembicaraan penting berikutnya ini terjadi seminggu setelah putaran pertama diadakan di Oman.
"Suasana pembicaraan ini konstruktif," kata TV pemerintah Iran melaporkan, menambahkan bahwa diskusi lebih lanjut dapat diadakan dalam beberapa hari mendatang.
Bagi Washington, prioritas utama tetap mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir.
Laporan IAEA terbaru mengungkapkan bahwa Iran memiliki 274,8 kg uranium yang diperkaya hingga kemurnian 60 persen, sangat mendekati tingkat senjata 90 persen.
AFP melaporkan bahwa juru bicara kementerian luar negeri Iran Esmaeil Baqaei menyatakan bahwa delegasi berada di dua ruangan berbeda di kediaman duta besar Oman, dengan Menteri Luar Negeri Oman Badr Albusaidi menyampaikan pesan di antara mereka.
Putaran pertama pembicaraan
Putaran pertama negosiasi penting yang bertujuan untuk menghidupkan kembali perjanjian nuklir satu dekade setelah kesepakatan 2015 dan hampir enam tahun setelah AS menarik diri dari perjanjian sebelumnya selama masa jabatan pertama Presiden Donald Trump yang diadakan di Oman pada hari Sabtu (12 April).
Pembicaraan, yang difasilitasi oleh Oman, melihat Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi dan utusan khusus Trump Steve Witkoff terlibat baik secara tidak langsung maupun dalam momen tatap muka yang singkat.
Ini menandai kontak tingkat tertinggi antara kedua negara sejak AS menarik diri dari Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) 2015.
Diskusi sebagian besar dilakukan melalui perantara Oman, dan setelah pembicaraan, kedua belah pihak melaporkan nada konstruktif.
Gedung Putih menggambarkannya sebagai sangat positif dan konstruktif, dengan penjangkauan langsung Witkoff dibingkai sebagai langkah maju dalam mencapai hasil yang saling menguntungkan.
(***)