RIAU24.COM - Samsung Electronics baru saja merilis hasil survei terbaru tentang Pengguna AI paling aktif di kalangan generasi muda Asia Tenggara (ASEAN).
Survei menunjukkan bahwa hampir 9 dari 10 anak muda sudah menggunakan AI dalam rutinitas sehari-hari mereka, dan platform utama yang mereka gunakan untuk mengakses layanan AI adalah melalui perangkat seluler mereka.
Hal ini menyoroti peran dan potensi perangkat seluler dalam memberdayakan anak muda di Asia Tenggara saat ini dan di masa mendatang.
Survei yang dilakukan pada 884 anak muda pada usia 13-24 tahun di Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand yang menyoroti dampak mendalam AI terhadap kehidupan, ambisi, dan aspirasi mereka untuk perubahan sosial.
Baca Juga: April Ini WhatsApp Rilis 12 Fitur Baru, Berikut Daftarnya
"Kami selalu antusias membantu generasi muda mendatang di wilayah kami untuk mencapai potensi penuh mereka melalui teknologi inovatif dan program global Corporate Citizenship kami. Itulah sebabnya kami berusaha memahami harapan dan aspirasi anak muda di wilayah kami," kata CU Kim, President and CEO of Southeast Asia and Oceania for Samsung Electronics.
"Dalam temuan survei ini, menunjukkan bahwa anak muda di Asia Tenggara merupakan penggguna AI tertinggi dan percaya pada potensinya untuk membentuk karier masa depan mereka atau untuk mendorong kebaikan sosial. Hal ini memperkuat kebutuhan untuk terus memberdayakan generasi mendatang dengan inovasi AI yang bermakna, dan Samsung berkomitmen untuk membantu anak muda dalam membuka kemungkinan baru, memperkuat kreativitas mereka, dan mendorong perubahan positif di komunitas mereka," tambahnya.
Berdasarkan hasil temuan survei, AI bukan lagi sebuah konsep masa depan bagi anak muda di Asia Tenggara, yang mana AI merupakan realitas masa kini yang memberdayakan mereka untuk berkembang dalam semua aspek kehidupan mereka.
Sebanyak 9 dari 10 pemuda telah memasukkan perangkat dan layanan AI ke dalam rutinitas harian mereka, menggunakannya untuk belajar, berkreasi, tetap mendapatkan informasi, dan mendorong perubahan positif di komunitas mereka.
Secara khusus, tiga penggunaan AI harian teratas adalah untuk belajar (78%), kreativitas (56%), dan untuk mendapatkan informasi (38%).
Sementara untuk konsumen Indonesia memiliki sedikit perbedaan yaitu 73% untuk belajar, 56% untuk kreativitas dan 32% untuk mendapatkan informasi.
Perangkat seluler memainkan peran penting dalam meningkatkan penggunaan AI di kalangan anak muda di Asia Tenggara, karena lebih disukai (60%).
Sementara di Indonesia, 78% anak muda lebih memilih perangkat seluler sebagai sarana utama untuk mengakses teknologi berbasis AI.
Selain itu, anak muda di Asia Tenggara juga proaktif mempersiapkan diri dengan mengembangkan keterampilan yang relevan.
Sebanyak 65% anak muda di Asia Tenggara percaya bahwa AI akan menciptakan peluang kerja baru, angka ini bahkan lebih tinggi di Indonesia, yakni 72%.
Di sisi lain, 81% anak muda Asia Tenggara, dan 65% di Indonesia, juga menyadari bahwa kehadiran AI kemungkinan akan menyebabkan hilangnya beberapa jenis pekerjaan.
Kesadaran ini menunjukkan bahwa meskipun optimis, anak muda tetap realistis dan terdorong untuk membekali diri dengan keterampilan yang sesuai untuk menghadapi perubahan dunia kerja.
Baca Juga: Fitur Keamanan Baru! HP Android yang Dikunci 3 Hari Terus Menerus Akan Restart Sendiri
Kesadaran ini telah memicu keinginan yang kuat untuk mengembangkan keterampilan terkait AI, dengan 70% anak muda menyatakan minat besar untuk meningkatkan kemampuan mereka dan mempelajari lebih lanjut tentang AI.
Selain itu, lebih dari separuh responden di Asia Tenggara, termasuk 65% anak muda Indonesia, juga merasa bahwa AI berpotensi mengubah bidang pekerjaan mereka secara signifikan di masa depan.
Temuan ini mencerminkan tingginya kesadaran generasi muda akan peran penting AI dalam membentuk jalur karier mereka ke depan.