RIAU24.COM - Sedikitnya 143 orang tewas dan puluhan lainnya hilang setelah sebuah kapal yang membawa bahan bakar terbakar dan terbalik di Republik Demokratik Kongo, kata para pejabat pada hari Jumat.
Ratusan penumpang berkerumun di atas perahu kayu di Sungai Kongo di barat laut DRC pada hari Selasa ketika kebakaran terjadi, menurut Josephine-Pacifique Lokumu, kepala delegasi deputi nasional dari wilayah tersebut.
Bencana itu terjadi di dekat Mbandaka, ibu kota Provinsi Khatulistiwa, di pertemuan Sungai Ruki dan sungai Kongo yang luas yang terdalam di dunia.
"Kelompok pertama yang terdiri dari 131 mayat ditemukan pada hari Rabu, dengan 12 mayat lainnya ditangkap pada hari Kamis dan Jumat. Beberapa di antaranya hangus," kata Lokumu kepada AFP.
Joseph Lokondo, seorang pemimpin masyarakat sipil setempat yang mengatakan dia membantu menguburkan mayat-mayat itu, menyebutkan, "jumlah korban tewas sementara pada 145: beberapa terbakar, yang lain tenggelam.”
Lokumu mengatakan kebakaran itu disebabkan oleh ledakan bahan bakar yang dinyalakan oleh api memasak di atas kapal.
"Seorang wanita menyalakan bara api untuk memasak. Bahan bakar yang tidak jauh meledak, menewaskan banyak anak dan wanita," katanya.
Jumlah total penumpang di atas kapal yang hancur itu tidak diketahui tetapi Lokumu mengatakan, “itu ratusan".
“Beberapa orang yang selamat diselamatkan dan dirawat di rumah sakit,” kata Lorondo.
Tetapi pada hari Jumat, dia menambahkan, "beberapa keluarga masih belum memiliki kabar tentang orang yang mereka cintai.”
Sebuah negara Afrika Tengah yang luas, Republik Demokratik Kongo menderita kekurangan jalan yang praktis.
Akibatnya, perjalanan sering terjadi di danau, Sungai Kongo dan anak-anak sungainya, di mana kapal karam sering terjadi dan jumlah korban tewas seringkali berat.
Tidak adanya daftar penumpang yang kronis sering mempersulit operasi pencarian.
Pada Oktober 2023, setidaknya 47 orang tewas setelah sebuah kapal yang menavigasi Kongo tenggelam di Khatulistiwa.
Lebih dari 20 orang tewas pada Oktober tahun lalu ketika sebuah kapal terbalik di Danau Kivu di DRC timur, menurut pihak berwenang setempat.
Bangkai kapal lain di Danau Kivu merenggut sekitar 100 nyawa pada tahun 2019.
(***)