RIAU24.COM - Direktur Ekonomi Digital Center of Economics and Law Studies (Celios), Nailul Huda meyakini akan terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap jutaan pekerja jika Pemerintah Indonesia gagal melakukan negosiasi terhadap tarif resiprokal yang ditetapkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Ini disebabkan banyaknya sektor industri yang terdampak jika perundingan gagal, sebutnya dikutip dari inilah.com, Sabtu 19 April 2025.
"Jika negosiasi gagal, maka yang terjadi adalah penurunan permintaan dari Amerika Serikat untuk barang-barang orientasi ekspor ke AS seperti tekstil dan produk tekstil (TPT), dan elektronik," ujarnya.
Awalnya, industri nasional terpuruk akibat terjadi penurunan permintaan dari Amerika Serikat secara signifikan.
Lalu dilanjutkan dengan badai PHK besar-besaran yang tak dapat dihindarkan.
"Dampaknya adalah PHK yang bisa semakin membuat industri nasional kita terpuruk. Dari kajian Celios, jika tarif sebesar 32 persen, maka akan terjadi PHK sebanyak 1,2 juta tenaga kerja," sebutnya.
"Untuk TPT sendiri mencapai 191 ribu tenaga kerja. Untuk itu, negosiasi tidak boleh menghasilkan tarif impor AS yang lebih tinggi," tutupnya.