RIAU24.COM - Starbucks telah mengumumkan bahwa kode berpakaian untuk baristanya di Amerika Utara sedang diperbarui untuk pengalaman pelanggan yang lebih baik.
Dikatakan bahwa perubahan akan berlaku pada 12 Mei.
Sesuai aturan baru, barista harus mengenakan atasan hitam solid dan bawahan denim dalam warna khaki, biru, atau hitam apa pun.
Starbucks mengatakan barista juga dapat mengenakan t-shirt baru bermerek perusahaan, dengan rantai kopi menyediakan dua kemeja gratis untuk pekerjanya.
"Kami mengembangkan kode berpakaian kami di semua toko untuk fokus pada pilihan warna yang disederhanakan yang memungkinkan celemek hijau ikonik kami bersinar dan menciptakan rasa keakraban bagi pelanggan kami, tidak peduli toko mana yang mereka kunjungi di seluruh Amerika Utara," kata perusahaan itu dalam sebuah postingan.
"Mitra kami adalah wajah merek kami, dan celemek hijau ikonik kami selalu menjadi bagian khusus dari apa yang membuat kami unik. Sejak 1987, celemek hijau telah menjadi simbol bagi Starbucks Coffee Company, mewakili ratusan ribu mitra ritel di Amerika Utara yang terhubung dengan pelanggan setiap hari," tambah pernyataan perusahaan.
Kode berpakaian baru adalah bagian dari dorongan Chief Executive Officer Brian Niccol untuk merombak perusahaan.
Niccol, yang bergabung dengan perusahaan dari Chipotle Mexican Grill, ditunjuk sebagai CEO pada Agustus 2024.
Sejak itu, Niccol telah mengambil beberapa langkah untuk merombak perusahaan, termasuk mengocok tangga eksekutif dan mengumumkan PHK.
Starbucks Workers United mengkritik manajemen
Namun, aturan baru itu tidak membuat barista senang.
Seorang perwakilan untuk Starbucks Workers United, serikat pekerja yang telah mengorganisir lebih dari 500 dari sekitar 10.000 kafe AS yang dikelola perusahaan, mengkritik langkah itu dan meminta Starbucks untuk fokus mencapai kesepakatan perundingan kolektif, lapor Bloomberg.
"Starbucks memprioritaskan aturan berpakaian yang membatasi yang tidak akan meningkatkan operasi perusahaan," kata Jasmine Leli, seorang barista dan delegasi perundingan serikat pekerja, dalam sebuah pernyataan.
“Niccol harus terlibat dalam proses tawar-menawar dan mendengar dari kami secara langsung tentang apa yang sebenarnya dibutuhkan mitra Starbucks untuk berhasil," tambahnya.
Sesuai laporan, penjualan Starbucks datar pada tahun 2024 dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Pada tahun 2024, sahamnya turun sekitar 20% hingga penunjukan Niccol, sejak itu mereka melonjak 28%.
(***)