Ketika Menyatukan Jokowi-Mega Dianggap Pekerjaan Tak Penting

R24/azhar
Presiden Prabowo Subianto. Sumber: KSP
Presiden Prabowo Subianto. Sumber: KSP

RIAU24.COM - Direktur Pusat Riset Politik, Hukum, dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam meminta Presiden Prabowo Subianto tidak perlu bersusah payah menyatukan mantan presiden Megawati Soekarnoputri dan Joko Widodo alias Jokowi yang sampai saat ini masih enggan berbaikan.

Jika Prabowo terus menyatukana mereka dia khawatir Prabowo banyak menderita kerugian dikutip dari rmol.id, Senin 8 Maret 2025.

"Rugi bagi Prabowo untuk mengurus hal-hal yang tidak penting dan bahkan tidak mungkin dapat disatukan," sebutnya.

Menurutnyaapapun tentang hubungan Megawati dan Jokowi tidak terlalu signifikan bagi perjalanan pemerintahan Prabowo.

"Terlebih misalnya program-program pemerintahan Prabowo dapat diterima dengan baik dan mendapat apresiasi publik, maka dukungan Jokowi dan Mega tidak lagi diperlukan untuk Pilpres 2029 yang akan datang," ujarnya.

"Rugi bagi Prabowo untuk mengurus hal-hal yang tidak penting dan bahkan tidak mungkin dapat disatukan," sebutnya.

Dukungan dari Megawati dan Jokowi juga dianggap tidak diperlukan lagi untuk pemerintahan Prabowo.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak