RIAU24.COM - Tentara Israel merevisi catatannya tentang insiden di mana 15 petugas medis Palestina tewas di Gaza oleh pasukannya setelah rekaman telepon bertentangan dengan klaimnya.
Awalnya, pasukan Israel menyatakan mereka melepaskan tembakan karena kendaraan petugas medis maju dengan mencurigakan tanpa lampu depan atau sinyal darurat.
Namun, bukti video yang diperoleh dari telepon yang ditemukan di saku salah satu petugas medis yang terbunuh menunjukkan kendaraan itu memiliki lampu darurat yang berkedip dan logo terlihat jelas sebelum mendapat tembakan, menurut Associated Press.
Seorang pejabat militer Israel, yang berbicara dengan syarat anonim, pada hari Sabtu (5 April), mengatakan bahwa akun itu salah.
Video itu menunjukkan tim Bulan Sabit Merah dan Pertahanan Sipil mengemudi dengan kecepatan lambat dengan logo mereka terlihat, lampu darurat berkedip saat mereka berhenti untuk membantu ambulans yang sebelumnya mendapat tembakan.
Setelah ini, kendaraan mereka segera diserang yang kemudian berlanjut selama lebih dari lima menit. Dalam rekaman tersebut, pemiliknya terdengar berdoa.
"Maafkan aku, ibu. Ini adalah jalan yang saya pilih, ibu, untuk membantu orang," teriaknya, suaranya lemah.
Delapan personel Bulan Sabit Merah, enam pekerja Pertahanan Sipil dan seorang staf PBB tewas oleh angkatan bersenjata Israel dalam penembakan yang terjadi sebelum fajar pada 23 Maret di Tel al-Sultan, sebuah distrik di kota Rafah, Gaza selatan.
Wakil presiden Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina, Marwan Jilani, mengatakan bahwa telepon dengan video yang dimaksud ditemukan di saku salah satu stafnya yang terbunuh, menurut Associated Press.
Militer Israel ketika ditanya tentang video itu mengatakan bahwa insiden itu sedang dalam pemeriksaan menyeluruh.
Sementara itu, kepala Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina, Younes Al-Khatib, menuntut penyelidikan independen atas insiden tersebut.
"Kami tidak mempercayai penyelidikan tentara mana pun," katanya pada konferensi pers di PBB pada Jumat (4 April).
(***)