RIAU24.COM -Menteri Energi dan Sember Daya Mineral (ESDM), bahlil Lahadalia membantah adanya kelangkaan gas elpiji 3 kilogram di Jakarta seperti rumor yang beredar.
Ini merespons video viral sosial media yang memperlihatkan sejumlah warga mengantre untuk membeli LPG 3 kg di depan toko gas. Disebutkan dalam video itu, antrean panjang karena kelangkaan yang terjadi di beberapa toko.
"Langka sih enggak. Saya pastikan enggak ada kelangkaan," tegas Bahlil di Jakarta, dikutip Jumat, 31 Januari 2025.
Bahlil menegaskan pemerintah membatasi pembelian gas elpiji subsidi ke masyarakat. Masyarakat pun diminta untuk tidak membeli produk energi tersebut melebihi dari kebutuhan dalam satu keluarga. Hal ini supaya penyaluran gas elpiji 3 kg bisa tepat sasaran.
"Katakanlah kebutuhan satu rumah tangga, contoh perlu 10 tabung gas elpiji. Tiba-tiba datang beli 40 tabung. Ya pasti kita batasi dong. Supaya (penyaluran) elpiji ini betul-betul tepat sasaran," katanya.
Pelaku usaha dilarang pakai elpiji 3 kg
Selain itu, Bahlil juga menegaskan agar pelaku usaha atau industri tidak mengonsumsi tabung gas elpiji 3 kg untuk keperluan bisnis atau sehari-hari.
Komoditas tersebut hanya diperuntukkan bagi masyarakat yang terdaftar melalui pendaftaran KTP saja.
Kewajiban pendaftaran LPG 3 kg berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) No.104/2007 dan Perpres No.38/2019.
Di mana, yang berhak menggunakan LPG 3 kg antara lain rumah tangga sasaran, usaha mikro sasaran, nelayan sasaran, dan petani sasaran.
"Kalau yang untuk gas elpiji industri, ya pakai lah elpiji industri. Jangan pakai elpiji 3 kg. Karena 3 kg itu kan subsidi pemerintah. Rp80 triliun lebih anggaran pemerintah yang dikeluarkan untuk menangani subsidi LPG ini," tukas Bahlil mengingatkan.
(***)