54 Tentara Uganda Dibunuh oleh Militan al-Shabaab di Somalia

R24/tya
Penjaga perdamaian Uni Afrika memberikan keamanan selama pemilihan presiden Somalia /Reuters
Penjaga perdamaian Uni Afrika memberikan keamanan selama pemilihan presiden Somalia /Reuters

RIAU24.COM - Pemerintah Uganda mengatakan pada Sabtu (3 Juni) bahwa 54 penjaga perdamaian Uganda tewas dalam serangan pekan lalu oleh kelompok militan al Shabaab di sebuah pangkalan militer di Somalia.

Menurut sebuah laporan oleh kantor berita Reuters Minggu pagi, militan al-Shabaab menargetkan pangkalan itu Jumat lalu (26 Mei) di Bulamarer, sekitar 130 kilometer barat daya ibu kota Somalia, Mogadishu.

Pangkalan itu milik Misi Transisi Uni Afrika di Somalia (ATMIS).

Presiden Uganda Yoweri Museveni mengatakan bahwa Pasukan Pertahanan Rakyat Uganda (UPDF) telah merebut kembali pangkalan itu dari kelompok militan.

Tentara kami menunjukkan ketangguhan yang luar biasa dan mengatur ulang diri mereka sendiri, sehingga pangkalan itu direbut kembali pada hari Selasa,” tambah Presiden Museveni.

Pekan lalu, Museveni mengatakan ada beberapa korban di Uganda tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang serangan terhadap pasukan yang bertugas di ATMIS.

Pada 26 Mei, ATMIS mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa al Shabaab menyerang pangkalan menggunakan mobil dan pembom bunuh diri dan bala bantuan udara dari misi tersebut dan sekutunya menghancurkan persenjataan militan saat mereka mundur.

Kelompok militan itu juga menargetkan pangkalan yang berdekatan milik militer Somalia, kata seorang perwira kepada Reuters dari wilayah Shabelle Bawah.

Tujuh belas tewas dalam bentrokan antara tentara Somalia, al Shabaab

Hanya beberapa hari setelah pangkalan militer ATMIS, al-Shabaab menyerang pangkalan militer lain di Masagawa pada Selasa (30 Mei), menewaskan 17 orang.

Kapten Abdullahi Mohamed, seorang perwira militer di Masagawa, membenarkan serangan itu dan mengatakan 12 militan al-Shabaab tewas, tetapi dia tidak tahu berapa banyak tentara yang tewas.

Di sisi lain, Hussein Nur, seorang penduduk Masagawa, mengatakan kepada Reuters, "Saya telah melihat 17 orang tewas termasuk penyerang dan yang diserang. Pertempuran telah berpindah ke hutan. Kota sekarang tenang dan berada di bawah kendali pemerintah."

Di Twitter, tentara Somalia mengatakan telah mencegah serangan ke kota itu sendiri, dan membunuh pejuang al-Shabaab, tetapi tidak mengatakan berapa banyak.

Al Shabaab yang terkait dengan Al Qaeda telah berjuang sejak 2006 untuk menggulingkan pemerintah pusat Somalia dan mendirikan pemerintahannya sendiri berdasarkan interpretasi ketat terhadap hukum Syariah Islam.

Kelompok tersebut telah melancarkan serangan terhadap hotel, pangkalan militer, dan lembaga pemerintah meskipun ada penolakan pemerintah yang relatif berhasil.

(***)

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak