RIAU24.COM - Rusia mengatakan pada hari Jumat bahwa Bank Sentralnya menggugat bank Belgia Euroclear di pengadilan Moskow sebagai tanggapan atas langkah-langkah sekutu Eropa Ukraina untuk menggunakan aset Moskow yang dibekukan guna membantu Kyiv mendanai militer dan ekonominya.
Rusia juga mengancam Uni Eropa dengan kampanye pembalasan global untuk memulihkan ratusan miliar euro jika blok tersebut menggunakan dana tersebut.
Bank sentral menyatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat bahwa mereka mengajukan gugatan di Pengadilan Arbitrase Moskow terhadap tindakan melanggar hukum oleh lembaga penyimpanan yang berbasis di Belgia yang membuat bank tidak mungkin untuk mengelola dana dan sekuritasnya.
Bank Sentral Rusia memperingatkan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka akan menantang setiap penggunaan aset tanpa izin oleh Komisi Eropa di semua otoritas kompeten yang tersedia, termasuk pengadilan nasional, badan peradilan negara asing, dan organisasi internasional.
“Bank Sentral Rusia juga akan berupaya untuk menegakkan keputusan pengadilan di negara mana pun,” kata bank tersebut.
Rusia akan menuntut ganti rugi yang setara dengan total nilai asetnya yang dibekukan serta pendapatan tambahan yang hilang dari aset tersebut.
Ukraina kehabisan uang setelah hampir empat tahun perang skala penuh.
Uni Eropa ingin terus membiayai Ukraina, karena melihat invasi Rusia sebagai ancaman terhadap keamanannya sendiri, dan bertujuan untuk memanfaatkan sebagian aset negara Rusia yang dibekukan setelah invasi Moskow ke Ukraina pada tahun 2022.
Brussel menyebutnya sebagai pinjaman ganti rugi dan telah menyusun rencana untuk menopang perekonomian Ukraina.
“Sudah sepatutnya aset Rusia yang dibekukan digunakan untuk membangun kembali apa yang telah dihancurkan Rusia,” kata Volodymyr Zelensky dari Ukraina.
Kanselir Jerman Friedrich Merz mengatakan, “aset-aset tersebut akan memungkinkan Ukraina untuk melindungi diri secara efektif dari serangan Rusia di masa mendatang.”
Penggunaan bunga secara legal dianggap aman, karena Rusia berada di bawah sanksi dan hasil tersebut bukan merupakan kekayaan negara Rusia.
Intervensi bank tersebut bertujuan untuk meningkatkan tekanan pada para pejabat Eropa, yang sebagian besar sudah merasa khawatir tentang konsekuensi keuangan dan hukum dari penggunaan aset negara Rusia untuk membantu Ukraina.
(***)