RIAU24.COM - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ulil Absar Abdalla membongkar akar persoalan perpecahan di internal mereka.
Hal ini disampaikannya melalui podcast Gaspol, Jumat, 28 November 11 November 2025.
Menurutnya, akar masalah ini terletak pada beda pilihan investor konsesi tambang yang diberikan pemerintah untuk NU.
Perbedaan terjadi antara Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya dengan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul.
"Nah perbedaan pandangan antara Gus Yahya dan Gus Ipul inilah yang membuat hubungan ini jadi bermasalah kan," ujarnya.
Gus Yahya berencana mengganti investor sesuai dengan keinginan pemerintahan saat ini.
Pasalnya, investor sebelumnya dianggap tidak memiliki posisi politik yang kuat.
Berbeda dengan Gus Ipul yang tetap ingin mempertahankan investor lama, karena sudah berhubungan sejak era kepemimpinan mantan Presiden RI Joko Widodo alias Jokowi.
"Ketika zaman Pak Jokowi itu ada seorang investor tertentu yang ditunjuk untuk mengelola tambang ini. Kekuasaan yang baru ini menghendaki investor yang lain," ujarnya.