RIAU24.COM - Pelaku usaha thrifting dari Pasar Senen, Jakarta, Rifai Silalahi tak mau pekerjaanya disebut pembunuh UMKM.
Hal ini karena pedagang thrifting merupakan bagian dari ekosistem UMKM, dikutip dari inilah.com, Rabu 19 November 2025.
"Jadi selama ini usaha thrifting diidentikkan mengganggu UMKM di Indonesia. Jadi kami perlu garis bawahi bawah thrifting ini bagian dari UMKM. Kami itu termasuk pelaku UMKM," ujarnya.
Dia mengakui pasar yang dituju oleh produk thrifting berbeda dengan produk industri fesyen lokal.
Perbedaanya terletak pada harga yang terjangkau dengan kualitas terbaik.
"Kalau dibilang thrifting ini menganggu UMKM, pasarnya beda pak. Karena yang kita tahu, produk thrifting itu pangsa pasarnya beda, pakaian baru atau industri lokal itu beda. Jadi kenapa digandrungi, karena thrifting disamping harga murah, kualitasnya juga bagus," sebutnya.
Menurutnya pakaian impor baru dari China sebagai biang kerok yang merusak pasar UMKM lokal.
Hal ini karena produk impor China mendominasi 80 persen pasar di Indonesia.