RIAU24.COM - Polisi Israel telah menangkap Mayor Jenderal Yifat Tomer-Yerushalmi, mantan jaksa militer yang membocorkan video tentang para tentara Zionis menyiksa tahanan Palestina.
Media Israel, Kan, melaporkan Tomer-Yerushalmi ditahan atas tuduhan penipuan dan pelanggaran kepercayaan, penyalahgunaan kekuasaan, menghalangi keadilan, serta pengungkapan informasi resmi oleh seorang pegawai negeri.
Menurut Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, penahanan Tomer-Yerushalmi terjadi pada Senin (3/11) malam.
"Mengingat kejadian tadi malam, dinas penjara akan bertindak dengan kewaspadaan ekstra untuk memastikan keselamatan tahanan di pusat penahanan tempat ia ditahan," kata Ben-Gvir, seperti dikutip Al Jazeera.
Baca Juga: Siapakah Abigail Spanberger? Mantan Perwira CIA Menjadi Gubernur Wanita Pertama Virginia
Tomer-Yerushalmi menjadi perhatian setelah mengaku membocorkan video penyiksaan oleh tentara Israel terhadap tahanan Palestina.
Video itu dibocorkan pada Agustus 2024 lalu, sebulan setelah jaksa menggerebek pusat penahanan militer Sde Teiman dan menahan 11 prajurit untuk diinterogasi.
Sde Teiman merupakan penjara Israel yang dikenal karena kerap menyiksa tahanannya. Sebelas prajurit Israel yang ditangkap ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus kekerasan terhadap seorang warga Gaza.
Dugaan kekerasan yang dilakukan termasuk pemerkosaan anal. Korban dirawat di rumah sakit dengan tulang rusuk patah, paru-paru bocor, dan kerusakan pada rektum.
Tomer-Yerushalmi saat itu menjadi pihak yang memulai penyelidikan, demikian dikutip dari The Guardian.
Pemerintah, politikus sayap kanan, serta pakar konservatif menuding Tomer-Yerushalmi merusak reputasi global Israel dengan menyelidiki kasus tersebut.
Setelah para tentara ditahan, massa sayap kanan berdemo di luar Sde Teiman untuk menuntut agar penyelidikan dihentikan.
Lima tentara Israel sementara itu telah didakwa atas penganiayaan berat dan atas tindakan yang mengakibatkan cedera fisik serius.
Baca Juga: Zohran Mamdani Kirim Pesan 4 Kata ke Trump dalam Pidato Pertamanya Pasca Menangkan Pemilihan Wali Kota New York
Menurut media independen Israel Haaretz, Tomer-Yerushalmi mendapat ancaman serangan sehingga menolak untuk membuka maupun mendorong penyelidikan untuk kasus-kasus lain yang terkait dengan kemungkinan kejahatan perang oleh militer Israel.
Tomer-Yerushalmi sendiri pada Jumat (31/10) memutuskan mundur dari kasus yang sedang ditanganinya. Pada Minggu (2/11), ia sempat dilaporkan hilang oleh pasangannya dan diduga bunuh diri.
Sejak menyelidiki kasus, massa melancarkan serangan terhadapnya, umumnya dilakukan via media sosial. Serangan itu sempat terhenti ketika ia dilaporkan hilang. Namun, serangan berlanjut setelah Tomer-Yerushalmi ditemukan tak lama kemudian.