RIAU24.COM - Kulit anak bisa terbakar matahari saat bermain di luar ruangan, seperti di kolam renang dan pantai. Kulit bayi dan anak-anak sangat rentan terhadap paparan sinar matahari karena masih tipis dan sensitif.
Paparan radiasi ultraviolet (UV) pada 15 tahun pertama kehidupan secara signifikan meningkatkan risiko terkena kanker kulit di masa dewasa.
Menurut Cancer Council NSW, anak-anak di bawah usia 12 bulan sebaiknya tidak terpapar langsung sinar matahari ketika tingkat radiasi UV berada di angka 3 atau lebih tinggi.
Orang tua dapat memantau tingkat UV harian serta waktu yang direkomendasikan untuk perlindungan matahari melalui aplikasi gratis SunSmart atau kolom cuaca di surat kabar.
Baca Juga: Ibu Menyusui Bisa Turunkan Risiko Kanker, Ini Penjelasan Ilmuwan
Untuk melindungi kulit anak, kenakan pakaian longgar yang menutupi sebagian besar tubuh dan terbuat dari bahan rapat. Topi lebar atau model bucket yang melindungi wajah, telinga, dan leher juga penting dikenakan.
Bayi dapat menggunakan topi yang lembut agar tetap nyaman meski kepalanya menunduk. Pastikan juga kereta dorong atau stroller memiliki pelindung dari sinar matahari.
Usahakan agar aktivitas di luar rumah tidak dilakukan pada jam-jam dengan paparan UV tertinggi, yakni antara pukul 10.00 hingga 14.00, atau 11.00 hingga 15.00 saat waktu daylight saving berlaku.
Saat berada di luar ruangan, usahakan tetap berada di tempat teduh, meskipun perlindungan tambahan tetap dibutuhkan karena sinar UV dapat terpantul dari permukaan seperti pasir atau beton.
Gunakan tabir surya dengan SPF 50 atau lebih tinggi, yang berspektrum luas dan tahan air, pada bagian tubuh yang tidak tertutup pakaian.
Cancer Council merekomendasikan agar perlindungan kulit bayi dan anak-anak lebih difokuskan pada penghalang fisik seperti kain pembungkus, pakaian, topi, serta penggunaan area teduh sebanyak mungkin.
Jika anak perlu terpapar sinar matahari, tabir surya sebaiknya digunakan hanya pada bagian kulit kecil yang tidak tertutup pakaian atau topi.
Untuk bayi di bawah enam bulan, kulit mereka sangat mudah menyerap bahan kimia, sehingga penggunaan tabir surya sebaiknya diminimalkan.
Sebelum menggunakan produk apa pun, lakukan uji coba pada sebagian kecil kulit bayi untuk memastikan tidak ada reaksi negatif. Jika muncul iritasi, segera konsultasikan dengan dokter atau apoteker.
Ketika beraktivitas di luar rumah, orang tua disarankan untuk rutin memeriksa perlindungan anak. Pastikan pelindung di stroller tetap menutupi bayi dari sinar matahari langsung.
Dorong anak-anak untuk bermain di tempat teduh dan biasakan mereka selalu mengenakan topi. Tabir surya perlu dioleskan ulang setiap dua jam, atau lebih sering jika kulit anak terkena air atau keringat.
Baca Juga: Analisis Feses Purba Ungkap Penyakit Usus yang Dialami Manusia 1.300 Tahun Lalu
Yang tak kalah penting, orang tua perlu menjadi contoh. Terapkan kebiasaan melindungi diri dari sinar matahari agar anak terbiasa meniru perilaku tersebut.
Perlindungan dari sinar UV tidak hanya dibutuhkan di musim panas. Di New South Wales, tingkat radiasi UV sering kali berada di angka 3 atau lebih tinggi sepanjang tahun, bahkan pada hari yang sejuk atau berawan.
Karena itu, penting untuk memeriksa tingkat UV harian dan waktu perlindungan matahari yang direkomendasikan, baik melalui aplikasi SunSmart maupun laporan cuaca di media.