Permintaan Agar Pemerintah Stop Bohong ke Publik

R24/azhar
Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran. Sumber: Internet
Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran. Sumber: Internet

RIAU24.COM - Eonom Profesor Ferry Latuhihin berharap kepada pemerintah tidak lagi membohongi masyarakat bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai 8 persen.

Hal ini karena datanya tidak sesuai dengan fakta yang ada, dikutip dari rmol.id, Minggu, 26 Oktober 2025.

"Jangan terus-terusan membohongi masyarakat dengan mengatakan bahwa kita bukan tidak mungkin 6 persen, 7 persen, 8 persen. Sementara data dan fakta tidak ada yang menunjukkan ke arah sana," pintanya.

Tambahnya, daya pemerintah melakukan pembayaran utang sudah hampir tidak ada. 

Jika 25 persen dari APBN untuk bayar utang, maka tidak ada space untuk stimulus.

"Dari sisi konsumen, kita lihat daya beli masyarakat terus drop. Terbukti dari indeks kepercayaan konsumen kita itu kan terendah ya, sepanjang berapa tahun ya, September ini," ujarnya.

"Jadi kalau pemerintah bilang, apalagi Purbaya bilang, wah Rp200 triliun itu konsumsi naik 5,68 persen, saya bilang mana datanya, itu kan cuma sampean punya narasi," Sebutnya.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak