Trump Setelah Bertemu Emir: Qatar Bersedia Berkontribusi pada Pasukan Penjaga Perdamaian Gaza

R24/tya
Presiden AS Donald Trump bersama Emir Qatar Tamim bin Hamad Al Thani dan Perdana Menteri Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani/ AFP
Presiden AS Donald Trump bersama Emir Qatar Tamim bin Hamad Al Thani dan Perdana Menteri Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani/ AFP

RIAU24.COM - Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Sabtu bahwa Qatar bersedia menyumbangkan pasukan penjaga perdamaian untuk Gaza jika diperlukan dan memuji negara Teluk tersebut sebagai sekutu besar dan pemain kunci dalam stabilitas regional.

Trump juga mengatakan bahwa upaya untuk menstabilkan Gaza terus berlanjut dan pasukan internasional akan segera dikerahkan.

Trump bertemu dengan Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani, saat singgah untuk mengisi bahan bakar di Doha.

"Ini seharusnya menjadi perdamaian yang langgeng," kata Trump kepada wartawan ketika ditanya tentang situasi di Gaza.

Ia memuji Qatar sebagai sekutu besar dan pemain kunci dalam stabilitas regional dan mengatakan negara Teluk tersebut bersedia menyumbangkan pasukan penjaga perdamaian jika diperlukan.

Trump bertemu dengan Emir Qatar Tamim bin Hamad Al Thani di atas Air Force One saat mengisi bahan bakar di Negara Teluk tersebut dalam perjalanan menuju Malaysia dan memujinya sebagai salah satu penguasa besar dunia, bukan hanya Timur Tengah.

"Dia dicintai dan dihormati oleh negaranya. Saya tidak tahu mana yang lebih penting, dicintai atau dihormati?" tanya Trump kepada sang emir, "Apakah Anda punya preferensi? Karena Anda memiliki keduanya, Anda termasuk sedikit orang yang disukai."

Sambil menunjuk ke arah emir dan Perdana Menteri Qatar Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani, Trump berkata, “Kita telah melakukan banyak hal bersama, terutama tahun lalu. Perdamaian di Timur Tengah, dan mereka merupakan faktor yang sangat penting dalam hal ini.”

"Kami mengucapkan terima kasih, dan Anda memiliki Timur Tengah yang aman saat ini, dan Anda akan mempertahankannya seperti itu untuk waktu yang sangat lama," tambah Trump.

Milisi anti-Hamas menentang peran Turki dan Qatar di Gaza pascaperang

Para pemimpin milisi yang beroperasi di wilayah yang dikuasai Israel di Jalur Gaza mengatakan kepada Channel 12 bahwa mereka menentang segala keterlibatan pasukan Qatar atau Turki di Gaza pascaperang.

Hussam al-Astal, pemimpin milisi di wilayah Khan Younis, mengatakan bahwa Turki mendukung Hamas dan melindungi Hamas, dan mengatakan ia menganggap Turki dan Qatar sebagai penjahat perang.

"Siapa pun yang membantu kami melawan Hamas akan disambut. Hamas telah membawa kehancuran bagi Israel dan Jalur Gaza," tambahnya.

"Selama perang, ketika seorang pria bersenjata bersembunyi di antara tenda-tenda, Israel akan membunuhnya, dan kemudian orang-orang akan mengatakan bahwa Israel membunuh anak-anak. Pihak yang bertanggung jawab atas kematian perempuan dan anak-anak di Gaza adalah Hamas, bukan Israel," tegasnya.

Rasan al-Dahini dari milisi Yasser Abu Shabab di Rafah, mengatakan, “Turki tidak bekerja untuk perdamaian; mereka secara terbuka dan eksplisit mendukung Hamas.”

(***)

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak