Rubio: AS Sedang Menyusun Garis Besar Resolusi PBB yang Menyetujui Pasukan Penjaga Perdamaian Gaza

R24/tya
Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio/ AFP
Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio/ AFP

RIAU24.COM Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio mengatakan pada hari Sabtu bahwa para pejabat AS sedang menerima masukan mengenai kemungkinan resolusi PBB atau perjanjian internasional untuk mengizinkan pasukan multinasional di Gaza dan akan membahas masalah tersebut di Qatar pada hari Minggu.

"Banyak negara yang telah menyatakan minatnya untuk berpartisipasi pada tingkat tertentu, baik secara moneter maupun personel, akan membutuhkannya (resolusi PBB atau perjanjian internasional) karena hukum domestik mereka mewajibkannya," kata Rubio kepada para wartawan saat terbang antara Israel dan Qatar menuju Asia.

"Jadi, kami memiliki tim yang lengkap untuk menyusun garis besarnya," tambahnya.

Sementara itu, juru bicara Departemen Luar Negeri Tommy Pigott mengatakan Rubio berbicara melalui telepon dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada hari sebelumnya.

Pigott mengatakan bahwa selama panggilan telepon tersebut, kedua pemimpin membahas upaya kolektif kita untuk melaksanakan Rencana Komprehensif Presiden Trump untuk Mengakhiri Konflik di Gaza, dan menegaskan hubungan strategis antara AS dan Israel.

Netanyahu setujui masuknya tim Mesir ke Gaza untuk mencari jenazah sandera

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu secara pribadi menyetujui masuknya tim ahli Mesir yang memasuki Jalur Gaza dengan beberapa kendaraan teknik untuk membantu menemukan jenazah-jenazah tersebut, Kantor Perdana Menteri mengatakan kepada The Times of Israel.

"Itu tim teknis. Mereka masuk hanya untuk menemukan para sandera yang terbunuh," kata PMO.

“Baik Israel maupun Hamas telah memberikan informasi tentang lokasi sandera yang dibunuh kepada Mesir untuk memandu pencarian mereka,” kata laporan Channel 12.

Sementara itu, laporan menyebutkan bahwa Israel tahu pasti bahwa Hamas akan menyerahkan lebih banyak jenazah sandera yang dibunuh, tetapi memutuskan untuk tidak melakukannya dan juga merahasiakan informasi tentang lokasi mereka.

Israel juga memperkirakan Hamas akan mengembalikan dua jenazah lagi pada hari Minggu, lapor Channel 12.

Sumber-sumber Israel menyampaikan bahwa mereka memperkirakan Hamas akan mengembalikan dua jenazah lagi pada hari Minggu setelah adanya tekanan dari para mediator, yang dilaporkan telah memberi tahu kelompok teror itu bahwa Presiden AS Donald Trump hampir menyatakan bahwa Hamas bertanggung jawab atas runtuhnya gencatan senjata.

(***)

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak