Perampokan Louvre: Bisakah Mahkota Berlian dan Zamrud Pecah yang Dijatuhkan di Luar Museum Paris Dikembalikan?

R24/tya
Mahkota Permaisuri Prancis, Eugénie de Montijo, dipajang di Galeri Apollon/ AFP
Mahkota Permaisuri Prancis, Eugénie de Montijo, dipajang di Galeri Apollon/ AFP

RIAU24.COM Museum Louvre di Paris pada hari Minggu (18 Oktober) dilanda kekacauan setelah pencuri merampok museum yang terkenal di dunia tersebut, yang berisi permata-permata kekaisaran Prancis yang tak ternilai harganya.

Yang mereka tinggalkan adalah sebuah mahkota abad ke-19 milik Permaisuri Eugenie, istri Napoleon III.

Mahkota yang bertabur 1.354 berlian dan 56 zamrud itu ditemukan dalam kondisi rusak di dekat museum.

Para pencuri berhasil membawa kabur delapan barang lain dengan perkiraan nilai $102 juta, termasuk kalung zamrud dan berlian pemberian Napoleon I kepada istrinya, Permaisuri Marie Louise.

Bisakah mahkotanya dikembalikan?

Direktur Louvre, Laurence des Cars, mengatakan pada hari Rabu (22 Oktober) bahwa penilaian awal terhadap mahkota tersebut menunjukkan bahwa mahkota tersebut dapat dipugar.

"Penilaian awal menunjukkan bahwa restorasi yang rumit mungkin dilakukan," kata Laurence des Cars.

Ia menambahkan bahwa benda itu kemungkinan besar rusak bukan karena terjatuh, melainkan karena perampok yang mencoba mengeluarkannya dari lubang kecil di kotak pajangannya.

“Perhiasan itu remuk saat dikeluarkan dari etalase", ujarnya.

“Setelah studi tahun 2014, etalase perhiasan mewah baru yang sangat tahan lama dipesan untuk menyimpan permata mahkota di Galeri Apollo,” kata des Cars.

"Kacanya tidak pecah. Kacanya pecah dan pencuri berhasil memasukkan tangan mereka, tetapi kacanya tetap kokoh," tambahnya.

Des Cars mengakui bahwa cakupan kamera keamanan di dinding luar museum tidak memadai.

"Meskipun kami telah berupaya keras, meskipun kami bekerja keras setiap hari, kami tetap gagal," ujar des Cars kepada anggota parlemen dalam pernyataan publik pertamanya sejak perampokan tersebut.

Ia menambahkan bahwa meskipun semua alarm berfungsi selama perampokan, kamera keamanan tidak cukup menangkap titik masuk para pencuri.

"Satu-satunya kamera yang terpasang diarahkan ke barat sehingga tidak mencakup balkon yang terkena pembobolan," ujarnya.

"Ada beberapa kamera perimeter, tetapi sudah tua. Pengawasan terhadap dinding luar museum sangat tidak memadai,” tambahnya.

Des Cars mengatakan dia telah mengajukan pengunduran dirinya menyusul pencurian pada hari Minggu, tetapi kementerian kebudayaan menolaknya.

Sementara itu, Presiden Prancis Emmanuel Macron pada hari Rabu memerintahkan untuk mempercepat langkah-langkah keamanan di Louvre setelah dibuka kembali tiga hari setelah perampokan berani yang terjadi di siang bolong.

(***)

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak