Israel Kembalikan 15 Jenazah Palestina, Identifikasi Martir Sandera Lainnya

R24/tya
Truk-truk bermuatan bantuan bergerak dari sisi Rafah, Mesir, menuju perlintasan Kerem Shalom di Jalur Gaza/ AFP
Truk-truk bermuatan bantuan bergerak dari sisi Rafah, Mesir, menuju perlintasan Kerem Shalom di Jalur Gaza/ AFP

RIAU24.COM Israel mengembalikan jenazah 15 warga Palestina ke Gaza pada hari Sabtu, sehingga total jenazah yang diserahkan menjadi 135, ungkap Kementerian Kesehatan di wilayah yang dikuasai Hamas tersebut.

Sesuai kesepakatan gencatan senjata yang ditengahi oleh Presiden AS Donald Trump, Israel diwajibkan mengembalikan jenazah 15 warga Palestina dengan imbalan setiap jenazah warga Israel yang diserahkan Hamas.

Jumat malam, Hamas menyerahkan jenazah sandera Israel lainnya, yang diidentifikasi Israel sebagai Eliyahu Margalit.

Hamas telah menyerahkan jenazah sembilan warga Israel dan satu mahasiswa Nepal sejak gencatan senjata berlaku dan mengklaim jenazah lainnya tidak dapat dilacak.

Kantor Perdana Menteri Israel mengatakan pada hari Sabtu bahwa jenazah Margalit telah teridentifikasi setelah pengujian oleh Pusat Kedokteran Forensik Nasional, dan keluarganya telah diberitahu.

Pria berusia 76 tahun itu diculik pada 7 Oktober 2023, ketika Hamas menyerang Israel, dari kandang kuda tempatnya bekerja di Kibbutz Nir Oz.

Presiden Trump telah memperingatkan bahwa ia akan memberikan lampu hijau kepada Israel untuk melanjutkan perang jika Hamas tidak menepati kesepakatannya dan mengembalikan jenazah seluruh 28 sandera.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan Gaza mengklaim bahwa beberapa jenazah yang dikembalikan pada hari Sabtu menunjukkan tanda-tanda penganiayaan, pemukulan, pemborgolan, dan penutupan mata, tetapi militer Israel membantah tuduhan tersebut dan menyebut klaim tersebut sebagai propaganda palsu Hamas.

Hamas mengatakan pihaknya berkomitmen terhadap ketentuan kesepakatan gencatan senjata, termasuk penyerahan jenazah, tetapi mengklaim pengambilan jenazah terhambat oleh luasnya kerusakan dan keberadaan bom berbahaya yang belum meledak.

Kementerian Kesehatan juga menyatakan bahwa lebih dari 68.000 warga Palestina telah tewas dalam perang yang telah berlangsung selama dua tahun.

Kementerian tersebut mengklaim bahwa jumlah korban tewas telah meningkat sejak gencatan senjata diberlakukan, karena semakin banyak jenazah yang ditemukan selama upaya pemulihan di bawah reruntuhan.

Hamas juga menuduh Israel melanjutkan serangannya dan melanggar gencatan senjata.

(***)

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak