AS Peringatkan Hamas Rencanakan 'Serangan Segera' Terhadap Warga Sipil Gaza

R24/tya
Presiden AS Donald Trump, Wakil Presiden AS JD Vance dan Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio/ AFP
Presiden AS Donald Trump, Wakil Presiden AS JD Vance dan Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio/ AFP

RIAU24.COM Amerika Serikat pada hari Sabtu (18 Oktober) memperingatkan bahwa mereka memiliki laporan kredibel yang menunjukkan Hamas sedang merencanakan serangan segera terhadap warga sipil di Gaza.

Washington mengatakan bahwa langkah tersebut akan menjadi pelanggaran berat terhadap gencatan senjata yang rapuh yang baru-baru ini menghentikan perang selama hampir dua tahun.

"Serangan terencana terhadap warga sipil Palestina ini akan menjadi pelanggaran langsung dan berat terhadap perjanjian gencatan senjata dan merusak kemajuan signifikan yang dicapai melalui upaya mediasi," kata Departemen Luar Negeri AS dalam sebuah pernyataan.

AS memperingatkan Hamas

Departemen Luar Negeri AS memperingatkan bahwa jika Hamas melanjutkan serangan ini, langkah-langkah akan diambil untuk melindungi rakyat Gaza dan menjaga integritas gencatan senjata.

Namun, mereka tidak merinci langkah-langkah apa saja yang akan diambil.

Peringatan ini menyusul komentar tajam Presiden Donald Trump awal pekan ini, ketika ia mengancam akan menindak Hamas jika terus menargetkan warga sipil.

"Jika Hamas terus membunuh orang di Gaza, yang bukan merupakan kesepakatan, kami tidak punya pilihan selain masuk dan membunuh mereka," tulis Trump di Truth Social, tanpa merinci bentuk intervensi tersebut atau siapa sebenarnya yang dimaksud dengan ‘kami.’

Perdamaian yang rapuh di Gaza

Pekan lalu, Hamas dan Israel menyepakati perjanjian damai bertahap.

Perjanjian gencatan senjata, yang ditengahi pekan lalu oleh Amerika Serikat, Mesir, Qatar, dan Turki, mengakhiri kampanye militer Israel di Gaza dengan imbalan Hamas membebaskan sisa sandera yang ditawan dalam serangan 7 Oktober 2023.

Tahap pertama kesepakatan tersebut—yang melibatkan pemulangan sandera yang masih hidup dan jenazah mereka yang dipastikan meninggal—masih berlangsung, tetapi telah ditandai dengan penundaan berulang kali dan saling tuding atas ketidakpatuhan.

Washington mengatakan telah memperingatkan penjamin lain perjanjian damai tentang pelanggaran gencatan senjata yang akan segera terjadi oleh Hamas.

Peringatan ini juga muncul di tengah laporan bahwa Hamas telah memperketat kendali atas kota-kota Gaza yang hancur, melancarkan tindakan keras terhadap para kolaborator.

Awal pekan ini, Hamas merilis sebuah video yang menunjukkan eksekusi delapan pria yang ditutup matanya, mencap mereka sebagai ‘kolaborator dan penjahat’ yang memata-matai Israel — rekaman yang menuai kecaman dari kelompok-kelompok hak asasi manusia.

Pejabat AS memperingatkan bahwa kekerasan apa pun yang terjadi lagi dapat menghancurkan kesepakatan itu sepenuhnya dan memicu kembali konflik yang telah mengakibatkan puluhan ribu orang tewas dan Gaza hancur.

(***)

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak