RIAU24.COM - Rangkaian agenda strategis peningkatan kapabilitas pendidik di Kabupaten Siak ditutup secara resmi oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdik) Kabupaten Siak, Fakhrurozi, M.Pd, Jum'at (17/10/2025).
Kegiatan Pelatihan Mendalam (PM) bagi guru-guru di lokus 8 Islamic Center Siak ini, adalah sebuah inisiatif pengembangan profesionalisme yang berorientasi pada keterampilan abad ke-21 dan pembelajaran kontekstual.
Pelatihan ini menjadi fase intensif bagi para guru untuk mendalami metodologi pengajaran inovatif, khususnya terkait implementasi Kurikulum Nasional dengan fokus pada Pendekatan Pembelajaran Mendalam (PM).
Dalam sambutannya, Kadisdik Siak, Fakhrurozi, M.Pd yang didampingi Kabid GTK, Kasih GTK SMP dan Kasi Pembelajaran SMP, secara tegas menyampaikan beberapa mandat vital kepada para peserta pelatihan PM tersebut.
"Ilmu yang Bapak Ibu peroleh dari pelatihan Pembelajaran Mendalam (PM) ini bukan sekadar teori di atas kertas. Saya minta, ini harus menjadi praktik baik yang diimplementasikan secara nyata di ruang-ruang kelas, kami akan melakukan monitoring ke sekolah Bapak dan Ibu. Bapak dan ibu adalah duta PM di sekolah bapak ibu masing-masing," ujarnya disambut tepuk tangan meriah.
Kadisdik juga menyoroti pentingnya mentalitas terbuka bagi setiap pendidik di era disrupsi teknologi saat ini.
"Guru jangan pernah anti perubahan. Dunia pendidikan saat ini bergerak cepat, menuntut kita memiliki Teaching at the Right Level (TaRL) dan beradaptasi dengan diferensiasi pembelajaran. Jika kita menolak inovasi, maka kita akan tertinggal dalam pusaran transformasi pendidikan kekinian," ujarnya.
Secara khusus, dia juga menyelipkan pesan yang sangat relevan dengan nilai-nilai lokal, yaitu menjaga marwah seorang pendidik, terutama karena berada di 'Tanah Melayu' yang menjunjung tinggi adab dan budaya.
Pesan ini menguatkan pentingnya Delapan Profil Lulusan (DPL) yang berkarakter luhur.
Melalui narasi yang menyentuh, Kadisdik juga berbagi kisah inspiratif dari pengalaman pribadinya saat masih aktif mengajar. Kisah-kisah tersebut berhasil menjadi motivasi otentik bagi peserta pelatihan, menegaskan bahwa dedikasi dan inovasi adalah kunci menciptakan ekosistem pembelajaran yang positif dan berdaya saing.
Puncak acara penutupan ditandai dengan showcase hasil karya peserta, berupa media pembelajaran kreatif yang menonjolkan integrasi teknologi dan pendekatan Project Based Learning (PBL).
Kreativitas para guru ini menjadi bukti nyata tercapainya Higher Order Thinking Skills (HOTS) serta kesiapan mereka dalam menyongsong dunia pendidikan yang lebih maju.**