RIAU24.COM - Israel telah memulai operasi darat di Kota Gaza, yang dikonfirmasi oleh dua pejabat Israel saat berbicara kepada CNN Selasa dini hari (16 September).
Serangan darat yang sangat dinantikan ini dimulai di pinggiran Kota Gaza, setelah seminggu serangan udara Israel yang intensif dan penghancuran sejumlah gedung tinggi.
Seorang pejabat awalnya menggambarkan operasi tersebut sebagai ‘bertahap dan bertahap.’
"Gaza dilalap api," kata Menteri Pertahanan Israel Katz, menekankan bahwa Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menargetkan infrastruktur teroris untuk membebaskan para sandera dan membubarkan Hamas.
Meskipun serangan darat direncanakan baru akan dimulai setelah evakuasi kota yang padat penduduk, hingga saat ini hanya sebagian kecil penduduk yang telah pergi.
Perserikatan Bangsa-Bangsa telah memperingatkan bulan lalu bahwa invasi tersebut dapat memaksa hampir satu juta warga Palestina yang tinggal di Kota Gaza untuk mengungsi.
Pada hari Senin (15 September), pejabat militer Israel memperkirakan sekitar 320.000 warga Palestina telah mengungsi sejauh ini.
Operasi tersebut dimulai bersamaan dengan gelombang serangan Israel lainnya, yang mengakibatkan banyak korban jiwa, termasuk anak-anak, dan membanjiri rumah sakit yang sudah penuh sesak.
Pihak berwenang setempat melaporkan puluhan warga Palestina yang terluka tiba semalaman di fasilitas-fasilitas seperti Rumah Sakit Al-Shifa dan Baptist di dekat Kota Gaza.
Pada bulan Agustus, Israel menyetujui rencana untuk menguasai kota yang dibom berat tersebut, yang digambarkannya sebagai benteng utama Hamas yang tersisa.
Israel melancarkan serangan udara intensif di Kota Gaza pada hari Selasa (16 September), dengan warga melaporkan rumah-rumah hancur menjadi puing-puing dan warga sipil terjebak di bawah reruntuhan.
Eskalasi ini menyusul kunjungan Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio ke Yerusalem, di mana ia sepenuhnya mendukung langkah militer Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang baru terhadap Hamas.
Pejabat pertahanan sipil setempat di Gaza melaporkan bahwa korban terus meningkat, dengan kota Khan Yunis di selatan juga terkena serangan udara Israel, termasuk serangan yang menewaskan 49 orang sehari sebelumnya.
(***)