RIAU24.COM - Mengayuh sepeda dengan santai, pelari yang berlari pelan seolah sedang pemanasan, atau berjalan santai sekilas tidak terlihat seperti olahraga. Namun ini lah inti dari konsep olahraga zone zero.
Konsep ini berlawanan dengan budaya "memaksa diri" yang sering ditemui di pusat kebugaran dan aplikasi olahraga. Alih-alih berusaha hingga kehabisan napas, latihan zone zero adalah tentang bergerak cukup lambat sehingga dapat mengobrol dengan sangat nyaman sepanjang waktu.
Apa Itu Latihan Zone Zero?
"Latihan zone zero adalah istilah yang mungkin terdengar asing, tetapi sebenarnya ini hanyalah tentang gerakan lembut dan berintensitas rendah yang menjaga detak jantung di bawah 50% dari detak jantung maksimum," kata Kate Rowe-Ham, seorang pelatih kebugaran kepada Womens Health.
Dalam terminologi latihan ketahanan, zone 1 biasanya berarti sekitar 50-60 persen dari detak jantung maksimal. Zone zero berada di bawah angka itu. Meskipun tidak semua ilmuwan sepakat tentang definisinya, istilah ini telah menjadi populer di luar kalangan riset sebagai jalan pintas untuk aktivitas yang sangat ringan, dengan manfaat yang mengejutkan.
Dengan hambatan masuk yang sangat rendah, latihan zone zero adalah bentuk gerakan yang dapat diakses secara luas oleh kebanyakan orang.
Tren Zone Zero menjadikannya bagus untuk memperkenalkan latihan dan pembentukan kebiasaan bagi mereka yang memiliki pengalaman terbatas, dan sama-angnya dengan pemulihan aktif yang sangat baik di antara latihan yang lebih berat.
"Penelitian menunjukkan bahwa orang-orang yang membangun lebih banyak gerakan ringan ini ke dalam hari-hari mereka cenderung hidup lebih lama dan mengurangi risiko penyakit kronis," beber Rowe-Ham.
Contoh Latihan Zone Zero
Latihan zone zero melibatkan jenis gerakan apa pun yang menjaga detak jantung di bawah 50 persen dari detak jantung maksimum.
Latihan ini bisa termasuk:
- Berjalan kaki santai
- Yoga
- Latihan mobilitas
- Bersepeda dengan santai
- Peregangan
- Berkebun atau melakukan pekerjaan rumah tangga ringan
"Zone zero adalah jenis gerakan yang terasa nyaris tanpa usaha-dapat bernapas dengan normal, melakukan percakapan penuh, dan nyaris tidak menyadari sedang berolahraga. Kenyataannya, Anda mungkin sudah melakukannya ketika berjalan santai atau berkeliaran di sekitar rumah," kata Rowe-Ham. ***