RIAU24.COM -Direktur Eksekutif Center for Indonesian Governance and Development Policy, Cusdiawan, melihat ada kemungkinan Presiden Prabowo Subianto mempertimbangkan dalam menunjuk Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan definitif.
Selain PDIP, tentu kepala negara akan mempertimbangkan kepentingan partai politik yang tergabung dalam koalisi.
Alasan-alasan tersebut yang menurut Cusdiawan menjadi dasar mengapa Prabowo menunjuk Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin sebagai Menko Polkam Ad Interim, usai mencopot Budi Gunawan dari jabatan tersebut.
Menurut Cusdiawan, saat ini Prabowo mungkin sedang menggodok dan mengerucutkan beberapa nama sebagai sejumlah calon terkuat untuk menduduki jabatan Menko Polkam.
"Tapi masih memerlukan pertimbangan terutama berkaitan dengan tarik-menarik kepentingan antara Pak Prabowo dan parpol yang berada di lingkungan Istana, bahkan bukan tidak mungkin turut memperhitungkan parpol seperti PDI Perjuangan juga yang tidak secara tegas menyatakan diri sebagai oposisi, dan pernah menyebut mendukung pemerintahan Pak Prabowo," tutur Cusdiawan kepada Suara.com, Kamis (11/9/2025).
"Terlebih lagi, Pak Budi Gunawan yang di-reshuffle tersebut, walau secara formal bukan kader PDI P, tapi sudah menjadi rahasia umum bagaimana kedekatan Pak Budi Gunawan dengan Bu Megawati," sambung Cusdiawan.
Sementara itu terkait penunjukan Sjafrie sebagai Menko Polkam Ad Interim, Cusdiawan memandang keputusan Prabowo masuk akal.
Ia menyebut bahwa Presiden tentu akan menunjuk orang kepercayaan untuk memimpin sementara Kemenko Polkam yang merupakan pos strategis.
(***)