"Terus terang saya masih di safe house di rumah aman," ucap Uya Kuya dilansir dari Kompas.com, Rabu (3/9).
Uya mengungkapkan, rasa trauma membuatnya baru berani menonton rekaman video penjarahan rumahnya beberapa hari setelah kejadian.
Baca Juga: Respon Polri soal 17+8 Tuntutan Rakyat, Listyo Sigit: Kami Tidak Antikritik
"Saya baru lihat video penjarahan itu baru kemarin atau baru dua hari ini lah. Saya baru lihat Instagram setelah beberapa hari," kata Uya.
Meski demikian, Uya mengaku sudah ikhlas ketika mengetahui rumahnya dijarah. Ia merasa bersyukur karena warga sekitar turut berusaha menjaga kediamannya.
"Saya sih terus terang ya jujur pas ada isu massa mau ke rumah saya itu saya sudah ikhlas. Terus waktu lihat video, akhirnya tembus kan warga sekitar menolong, menjaga. Tetangga-tetangga saya orang baik ya menjaga dan menghalangi orang masuk," ucap Uya.
Namun, Uya menyebut ada pihak luar yang justru memprovokasi massa sehingga penjarahan tidak dapat terbendung.
"Tapi ada orang-orang dari luar langsung masuk ngerangsek seperti ada provokatornya yang ngasih komando, akhirnya udah gak terbendung. Saya matiin telepon, saya sudah pasrah aja," tutur Uya.
Sebelumnya diberitakan, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Dicky Fertofan mengatakan, polisi menetapkan enam tersangka atas peristiwa penjarahan rumah presenter sekaligus anggota DPR RI, Uya Kuya.
"Enam orang (yang dinyatakan tersangka)," kata Dicky melalui pesan singkatnya, Rabu (3/9). Dicky menjelaskan, dari belasan orang yang sempat diamankan, sembilan orang dipulangkan. Salah satunya adalah tukang parkir yang mengambil AC dari rumah Uya Kuya.
Baca Juga: Hotman Paris soal Nadiem Tersangka: Mirip Tom Lembong, Tak Ada Aliran Uang
Ia dikembalikan setelah ditempuh upaya restorative justice.
"Delapan ya (yang dipulangkan) sama satu tadi (restorative justice). Jadi sembilan orang (yang dipulangkan)," ucap Dicky.
Selain itu, polisi masih memburu pihak yang diduga menjadi provokator dalam aksi penjarahan tersebut. "Masih diburu," tutur Dicky.